SELUMA, KORANRB.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma mencatat sudah ada 215 kasus warga terserang demam berdarah dengue (DBD) yang tersebar di 22 Puskesmas yang ada di jajarannya.
Atas hal tersebut, Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE memberikan surat edaran yang ditujukan kepada beberapa stakeholder guna menekan angka kasus DBD yang terus melonjak tersebut.
Dalam Surat Edaran (SE) nomor 800 / 71. 4 / B. 7 / IV / 2024 Tentang pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Seluma tersebut.
Bupati Seluma menginstruksikan Forkopimda Seluma, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Seluma, Camat se Kabupaten Seluma dan Lurah / Kades se Kabupaten Seluma untuk 3 hal ini.
BACA JUGA: Pelayanan Pasien BPJS Bengkulu Selatan Dikeluhkan, Begini Respon BPJS Provinsi Bengkulu
Pertama, Forkopimda, Kepala OPD dan Kepala Badan untuk lebih memprioritaskan serta menjaga kebersihan lingkungan kantor sekitarnya.
Khusus untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Dikbud) Kabupaten Seluma untuk menyampaikan ke seluruh sekolah sekolah yang ada dibawah naungannya.
Kedua, khusus OPD Dinas Kesehatan untuk lebih intens melakukan sosialisasi tentang cara pencegahan dan pengendalian kasus DBD ke seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Seluma.
Ketiga, seluruh Camat/Lurah/Kades agar mengimbau kepada masyarakat yang mengalami demam selama lebih dari tiga hari, dapat melakukan check RDT Dengue Combo di Puskesmas wilayah setempat.
Dari 215 kasus DBD yang ada, tercatat ada 5 pasien yang meninggal dunia.
BACA JUGA:Data Desa Tidak Modali BUMDes di Lebong
Terakhir pada Kamis 18 April 2024, yakni warga Kelurahan Kembang Mumpo Kecamatan Semidang Alas Maras, Jeni Ariska (21) meninggal dunia setelah sebelumnya dipastikan positif terserang DBD.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2023 lalu Dinkes Seluma mencatat ada 195 kasus DBD di Kabupaten Seluma, tiga pasien berujung meninggal dunia pasca mengidapnya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin, S.Sos melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Mazda, S.KM, M. Ling.
Adapun rinciannya kasus DBD tahun 2024, per puskesmasnya yakni Puskesmas Riak Siabun 0 kasus, Puskesmas Babatan 7 kasus, Puskesmas Cahaya Negeri 8 kasus.