Di tahap awal sebaiknya kamu membeli indukan bebek yang sudah siap bertelur.
Hal itu akan mempersingkat waktu pemeliharaan menuju produksi pertama karena bebek baru akan memasuki dewasa dan mulai bertelur setelah berusia 6 hingga 7 bulan.
Namun jika kamu memperhitungkan harga, maka membeli bibit yang masih anakan menjadi pilihan yang lebih tepat.
Sesuaikan jumlah dan kelamin bibit yang dibeli dengan perbandingan 1 : 5 antara pejantan dan betina.
BACA JUGA:Guinea Lebih Perkasa, Tipis Peluang Timnas U-23 Raih Tiket Olimpiade
Untuk pembelian bibit tidak harus ke peternak besar yang sudah punya nama karena sudah pasti harganya akan lebih mahal.
Kamu bisa membeli bibit bebek kepada peternak rumahan atau tetangga yang memelihara bebek dengan cara tradisional.
Dengan cara itu kamu bisa mendapatkan bibit bebek dengan harga yang lebih terjangkau, namun dengan kualitas yang tidak kalah dengan bibit unggulan.
3. Penyediaan Pakan
Namanya beternak, sudah barang tentu kamu harus menyediakan pakan karena yang dipelihara adalah mahluk hidup.
BACA JUGA:Hari Ini, Final Thomas dan Uber 2024, Sama-sama Pertemukan Indonesia dan China
Untuk masalah pakan, kamu bisa memanfaatkan limbah pertanian yang ada di sekitar tempat tinggal kamu.
Namun pakan yang paling cocok diberikan pada ternak bebek adalah konsentrat yang dicampur dengan bekatul, ampas tahu, biji jagung atau umbi-umbian.
Termasuk potongan sayuran yang bisa kamu dapatkan dari sortiran gudang atau pedagang sayur di pasar.
Bahkan nasi dari limbah rumah makan atau restoran juga bisa menjadi alternatif pakan campuran untuk bebek.
BACA JUGA:5.000 Pelajar Akan Dapat Seragam Gratis, Pemkab Seluma Siap Anggaran Segini