Sejarah Pendakian Gunung di Indonesia, Perhatikan Hal Berikut Saat Ingin Mendaki

Rabu 08 May 2024 - 10:08 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : Fazlul Rahman

KORANBR.ID -  Sejarah pendakian gunung di Indonesia kaya akan cerita dan perjalanan yang menarik.

Dimana terdapat beberapa poin penting dalam sejarah pendakian gunung di Indonesia yang dapat tercatat dan penting diketahui pendaki.

Pendakian gunung di Indonesia mulai dilakukan sejak zaman kolonial Belanda pada abad ke 19.

Kegiatan pendakian yang dilakukan penjelajah Belanda seperti Franz Wilhelm Junghuhn dan Ernst Meijer, perjalanan ekspedisi ke beberapa gunung-gunung di Indonesia, seperti Gunung Merapi, Gunung Slamet, dan Gunung Semeru.

Untuk menyaksikan keindahan alam dan menginventarisasi potensi SDA.

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Ini Outfit yang Harus Kamu Kenakan Saat Mendaki Gunung

Gunung Semeru di Pulau Jawa merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia yang juga  menjadi salah satu tujuan pendakian populer yang tercatat dalam sejarah pendakian yang dilakuakan pada tahun 1909, dimana pendakian pertama kali mencapai puncaknya Mahameru.

Seiring berjalannya waktu perkembangan Pendakian Modern terjadi Pada tahun 1960 an dan 1970 an, yang saat itu minat terhadap pendakian gunung di Indonesia meningkat pesat.

Organisasi pendakian seperti Perhimpunan Penyelamatan Gunung Indonesia (PPGI) dan Federasi Arung Jeram dan Pendaki Gunung Indonesia (FAJI dan PGI) didirikan untuk mempromosikan kegiatan pendakian dan menjaga kelestarian alam.

Selain itu juga didalam sejarah pendakian gunung tercatat, pendakian gunung di Indonesia, pernah terjadi beberapa tragedi yang mengingatkan akan pentingnya keselamatan dan persiapan yang baik sebelum mendaki.

BACA JUGA:Predator Paling Mematikan dari Pegunungan, Ini 5 Fakta Menarik Macan Tutul Salju

Salah satu contohnya adalah tragedi di Gunung Lawu pada tahun 1976, di mana sejumlah pendaki meninggal karena kondisi cuaca yang buruk.

Kecerobohan dan minimnya persiapan atas karena ketidak tauan dan hanya melihat hasil saja, hingga saat ini tercatat hampir disetiap pendakian gunung di Indonesia memakan korban pendaki.

Seiring dengan popularitas pendakian gunung yang terus meningkat, beberapa gunung di Indonesia, seperti Gunung Rinjani dan Gunung Merapi, dan gunung lainnya mulai sering dikunjungi oleh pendaki massal pada hari libur dan akhir pekan.

Karena tingginya minat pendakian barulah agar dapat memiliki regulasi, Pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatur pendakian gunung.

BACA JUGA:Manusia Belang, Menilik Suku Tobalo di Kaki Gunung Pedalaman Sulawesi yang Kebal Senjata Tajam

Hal itu guna memastikan keselamatan pendaki dan pelestarian lingkungan alam dan pendapatan bagi daerah.

Dengan menerapkan pembatasan jumlah pendaki, pendirian pos-pos monyet untuk menarik retribusi, dan pemberian edukasi tentang etika pendakian dan tata tertib selama mendaki.

Sejarah pendakian gunung di Indonesia mencerminkan perjalanan yang panjang dari penjelajahan awal hingga menjadi kegiatan rekreasi dan petualangan yang populer, namun tetap membutuhkan kesadaran akan keselamatan dan pelestarian lingkungan.

Selain memiliki niat seorang pendaki gunung sudah sejatinya harus  memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk navigasi, mendirikan tenda, memasak di luar ruangan, dan penggunaan peralatan pendakian dengan aman dan efektif.

Kemudian juga dapat menghargai keindahan alam dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Dengan menghormati dan mematuhi peraturan dan regulasi perlindungan alam.

BACA JUGA:Aktivitas Erupsi Gunung Ruang Menurun, Tapi Tetap Waspada Ancaman Bahaya Ini

Pendaki juga harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat serta kedisiplinan untuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di gunung, seperti perubahan cuaca yang ekstrem atau medan yang sulit.

Kategori :