KORANRB.ID -Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada Sensus Penduduk tahun 2020 menerangkan bahwa Generasi Zillenial atau sering disingkat dengan kata Gen-Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 sampai tahun 2012.
Perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah tidak sama, hal tersebut akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi.
Gen-Z adalah generasi yang akrab dengan teknologi, karena kebanyakan aktivitas sehari-hari menggunakan sambungan internet.
Menurut Prof. Rhenald Kasali, didalam bukunya yang bertema Strawberry Generation mengatakan bahwa Gen-Z adalah kelompok anak muda yang kreatif, namun rentan menyerah dan mudah tersinggung. Generasi Strawberry disebut generasi yang indah dari luar, namun lembek dan rapuh didalamnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang telah menurun 0,46 juta orang. Jumlah penduduk miskin di Indonesia sudah menurun sebanyak 0,26 juta orang jika kita bandingkan dengan Maret 2022.
BACA JUGA:Melawan Dua Sekawan: Pengangguran dan Kemiskinan Merupakan Musuh Bersama!
Kemiskinan adalah suatu permasalahan yang harus kita tuntaskan bersama-sama. Kemiskinan membuat banyak orang-orang yang sudah tua dijalan raya masih bekerja mendorong gerobak sampah, menahan terik matahari, rasa lelah berjalan, kelaparan sampai kemalaman dijalan, bahkan tidak mempunyai tempat tinggal. Anak-anak kecil yang harusnya bermain dipaksa oleh keadaan untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan pokoknya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan, seperti ketimpangan ekonomi yang membuat adanya gap antara si kaya dan si miskin yang membuat kemudahan untuk mengakses pendidikan keduanya berbeda.
Buruknya akses pendidikan yang memberikan dampakk negatif bagi anak muda, seperti sulitnya mendapat pekerjaan yang layak, kurangnya keterampilan sehingga menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk mendapatkan gaji yang tinggi guna memperbaiki ekonomi keluarganya.
BACA JUGA:TPG Tidak Kunjung Dibayar, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan Kota
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh Gen-Z untuk membantu menyukseskan program-program pemerintah dalam mengurangi kemiskinan,yaitu dengan melakukan sosialisasi ke desa-desa terpencil seperti mengikuti kegiataan Volunteer (Gerakan mengabdi) untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat, bahwa pemerintah telah membuka program beasiswa KIP-Kuliah untuk anak-anak yang tidak mampu atau terkendala dalam segi ekonomi agar tetap dapat melanjutkan Pendidikan.
Karena pendidikan adalah solusi terbaik dalam mengatasi masalah kemiskinan. Pendidikan menjadi senjata satu-satunya seseorang guna mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan agar dimasa depan mendapat pekerjaan yang layak.
Gen-Z juga bisa memanfaatkan teknologi untuk menjadi konten creator dengan membuat konten-konten positif, kemudian disebar luaskan melalui media sosial seperti tips mendapatkan beasiswa, melatih pubilc speaking, cara membuat kerajinan yang menambah penghasilan dan tips bermanfaat lainnya.
BACA JUGA:Ini Daftar Penerima Penghargaan Paritrana Award 2024
Kegiatan positif tersebut akan membantu masyarakat dalam menjalani prosesnya masing-masing atau bisa jadi dengan konten positif yang dibuat dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mereka yang membutuhkan, sehingga memunculkan semangat baru untuk memulai bisnis dan belajar lebih rajin untuk mendapatkan beasiswa. Gen-Z yang cerdas, kreatif dan peduli terhadap sesame akan sangat bermanfaat dalam membantu mengatasi kemiskinan di negeri ini, menuju Indonesia Emas 2045.