Sudah Berusia Ribuan Tahun, Begini Asal Usul Permainan Congkak

Jumat 17 May 2024 - 17:38 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

 

KORANRB.ID – Sudah pernah main congkak? Tahuhkah kamu bagiaman sejarah permainan congkak muncul? 

Congkak merupakan permainan tradisional yang pada masanya sangat populer di berbagai negara Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia.

Nama congkak berasal dari bahasa Melayu yang berarti perhitungan mental, hal itu mencerminkan aspek strategis dari permainan ini.

Sejarah permainan congkak diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. 

Dimana ada bukti arkeologis menunjukkan bahwa permainan serupa telah dimainkan sejak zaman kuno di Mesir, yang dikenal dengan nama "Mancala" atau "Sungka". 

BACA JUGA:Mengenal Olahraga Bouldering: Pemanjatan Tanpa Tali

Mancala adalah berbagai jenis permainan papan yang menggunakan biji-bijian dan lubang di papan kayu.

Penelitian arkeologis menunjukkan bahwa permainan seperti congkak telah ada sejak 7.000 hingga 5.000 tahun yang lalu di Afrika dan Asia.

Permainan ini kemudian menyebar ke Timur Tengah dan akhirnya sampai ke Asia Tenggara melalui jalur perdagangan dan migrasi.

Bukti keberadaan congkak di Asia Tenggara ditemukan pada peninggalan-peninggalan sejarah, seperti di kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di Indonesia.

Papan congkak tradisional biasanya terbuat dari kayu dan terdiri dari dua baris lubang kecil dengan satu lubang besar di setiap ujungnya.

BACA JUGA:Berikut Cara Mengetahui Bus Tak Layak Jalan dan Hak Sebagai Penumpang

Lubang besar ini disebut "rumah" atau "indung" dalam bahasa Melayu. Setiap baris memiliki tujuh lubang kecil yang disebut "kampung" atau "anak".

Biji-bijian, biasanya berupa kerang kecil, batu, atau biji-bijian lainnya, digunakan sebagai alat permainan.

Permainan congkak dimainkan oleh dua orang pemain. Setiap pemain memiliki deretan lubang kecil dan satu lubang besar di ujung papan mereka.

Tujuan permainan adalah untuk mengumpulkan biji sebanyak mungkin di lubang besar milik pemain.

 BACA JUGA:Waspada! Penipuan Minta Sumbangan ke Kades, Pelaku Ngaku Pejabat Dinas PUPR Bengkulu Selatan

Permainan dimulai dengan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh biji. Pemain secara bergiliran mengambil biji dari salah satu lubang di sisi mereka dan menyebarkannya satu per satu ke lubang-lubang berikutnya searah jarum jam.

Jika biji terakhir jatuh di lubang kecil yang berisi biji lain, pemain mengambil biji-biji dari lubang tersebut dan melanjutkan penyebaran. 

Jika biji terakhir jatuh di lubang besar milik pemain sendiri, pemain mendapatkan giliran tambahan. Permainan berakhir ketika semua lubang kecil di salah satu sisi papan kosong.

Pemenangnya adalah pemain yang memiliki biji terbanyak di lubang besar mereka.

Seiring waktu, congkak mengalami berbagai variasi dalam aturan dan cara bermain, tergantung pada budaya dan daerah di mana permainan ini dimainkan.

Misalnya, di Filipina, permainan ini dikenal dengan nama "Sungka" dan memiliki aturan yang sedikit berbeda. Di beberapa daerah, jumlah lubang kecil juga bervariasi, tidak selalu tujuh.

 BACA JUGA:Ini Hal yang Harus Dimiliki oleh Pimpinan Sidang dalam Sebuah Musyawarah

Permainan congkak juga telah mengalami modernisasi, dengan papan congkak plastik dan biji-bijian buatan menggantikan bahan-bahan alami.

Meskipun demikian, inti permainan tetap sama dan terus dimainkan oleh berbagai generasi.

Congkak tidak hanya menjadi permainan semata, tetapi juga bagian penting dari budaya dan tradisi di berbagai komunitas.

Permainan ini sering dimainkan selama acara keluarga, festival, dan pertemuan sosial, membantu mempererat hubungan sosial dan memperkenalkan nilai-nilai seperti kesabaran, strategi, dan kecerdasan.

Dari penjelasan yang cukup panjang diatas, bisa disimpulkan bahwa sejarah permainan congkak mencerminkan perjalanan panjang dari peradaban kuno hingga masa kini.

BACA JUGA:Hanya Bengkulu Tengah yang Belum Menetapkan 25 Anggota DPRD Terpilih, Ketua KPU Bilang Begini

Dari asal-usulnya di Afrika dan Mesir kuno hingga penyebarannya ke Asia Tenggara, congkak telah menjadi bagian integral dari warisan budaya di berbagai negara. 

Permainan ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik, mengajarkan keterampilan strategis dan perhitungan kepada para pemainnya.

Dengan berbagai variasi dan bentuk, congkak terus bertahan sebagai salah satu permainan tradisional yang paling dihormati dan dicintai. (*)

 

Kategori :