Namun kasus DBD tak bisa diremehkan, karena sudah cukup banyak warga yang meninggal dunia karena kasus DBD.
“Masyarakat harus melakukan upaya preventif dengan menggalakan kegiatan 3 M.
Yaitu, menutup genangan air, mengubur barang bekas dan menguras bak air.
Jangan sampai genangan air menjadi wadah tempat berkembangnya nyamuk penyebab DBD,” katanya.
Di sini Yoki menyampaikan kembali, kalau fogging bukan upaya yang efektif untuk membasmi dan mencegah penyebaran DBD.
BACA JUGA:5 Bulan TPG Belum Cair, BPKAD Kaur Ungkap Penyebabnya
Yang paling penting untuk mencegah penyebaran DBD menjaga kebersihan.
Mengapa fogging tak efisien lagi, sebab fogging tersebut hanya sebatas membunuh nyamuk dewasa.
Sedangkan untuk jentik nyamuk atau nyamuk yang kecil tak mampu dibunuh.
Sedangkan kalau ingin membasmi, harus dari akarnya, yakni dari jentik nyamuknya.
BACA JUGA: Mian Pastikan Pantau Kondisi 208 JCH Bengkulu Utara Sampai Pulang ke Tanah Air
“Apabila fogging dilakukan akan memberikan dampak bahaya lainnya,seperti keracunan.
Sebab asap yang dihasilkan fogging tersebut beracun.
Apabila fogging dilakukan otomatis asap fogging akan menempel di pakaian, gorden rumah hingga perabotan rumah tangga lainnya,” tutup Yoki.