MUKOMUKO, KORANRB.ID – Paska dikritik warga, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko mulai melakukan upaya pemberantasan nyamuk penyakit Demam Berdarah Dengure (DBD) di Kabupaten Mukomuko.
Beberapa kegiatan gotong-royong dan menaburkan bubuk pembunuh jentik nyamuk pun mulai dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bustam Bustomo S.Km mengatakan, paska meningkatnya serangan DBD di Kabupaten Mukomuko, sebenarnya pemberantasan nyamuk aedes aegypti terus dilakukan.
Hanya saja dalam bentuk dan jadwal yang menyesuaikan masing-masing Puskesmas.
BACA JUGA:Capai 88 Kasus, Gerak Massal Cegah DBD di Bengkulu Tengah
“Kami terus jalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di 17 Kecamatan yang ada.
Hanya saja beberapa waktu yang lalu terjadi miskomunikasi, dan saat ini telah jernih kembali,”kata Bustam.
Bustam menambahkan, berdasarkan data terakhir sejak Januari sampai dengan awal bulan Mei 2024 telah terjadi 229 kasus DBD, sebanyak 4 orang diantaranya meninggal dunia.
Meningkatnya kasus DBD ini, kuat dugaan karena faktor lingkungan kumuh.
BACA JUGA:Khofifah-Emil Dapat Dukungan Golkar Maju di Pilkada Jatim
Selain adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Imbauan agar semua pihak melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja oleh Pemkab Mukomuko Paska lonjakan DBD telah disampaikan Dineks namun tampaknya, hal tesebut kembali tidak berjalan.
Kerja sama memberantas nyamuk ini perlu dilakukan karena bentangan wilayah yang cukup luas.
Maka dari itu Dinkes Mukomuko mengajak semua pihak dapat mulai melakukan gerakan PSN.
BACA JUGA:Turunkan Kadar Kolesterol Jahat, Ini 5 Manfaat Kulit Manggis bagi Kesehatan