Kepemimpinan yang efektif juga harus melibatkan kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan anggota tim.
BACA JUGA:Anak Anda Hiperaktif ? Jangan Kecewa! Ini 9 Tips Mengasuh Anak Hiperaktif, Agar Temukan Kelebihannya
Memerintah secara otoriter tanpa memperhatikan opini dan perasaan orang lain akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak produktif.
Seorang pemimpin juga harus memperhatikan pengembangan dan kesejahteraan anggota timnya.
Tidak memberikan dukungan atau peluang untuk pengembangan kemampuan membuat anggota tim merasa tidak dihargai dan akhirnya meninggalkan organisasi.
Kemudian juga pemimpin harus bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambilnya.
Menyalahkan orang lain atau menghindari tanggung jawab hanya akan merusak kepercayaan dan mengurangi kredibilitas sebagai pemimpin.
BACA JUGA:Awas Tindakan Pemerasan, Kenali Bentuk dan Tips Agar Tidak Menjadi Korban
Sama halnya komunikasi yang tidak jelas dan transparan dalam kepemimpinan, serta menyembunyikan informasi akan dapat menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di antara anggota tim.
Kehancuran dari suatu organisaasi yang bisa disebabkan seorang pemimpin dapat merugikan organisasi serta anggota tim secara keseluruhan.
Beberapa contoh dari sikap-sikap pemimpin yang dapat merusak organisasi atau situasi tententu dikepemimpinan.
1. Ketidakstabilan dan ketidakpastian.
Pemimpin yang tidak konsisten dalam keputusan dan arah organisasi yang berubah ubah dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil dan penuh dengan ketidakpastian.
Hal ini dapat menyebabkan kebingungan di antara anggota tim dan mengganggu produktivitas.
BACA JUGA:3 Toko dan 2 Rumah Terbakar di Ketahun Bengkulu Utara, Ini Sumber Api Yang Melalap 5 Bangunan
2. Tirani dan otoritarianisme.