7. Rawat kemeja flanel dengan baik.
Kemeja flanel membutuhkan perawatan khusus untuk tetap terlihat baik.
Cuci kemeja flanel dengan air dingin dan hindari penggunaan pemutih yang bisa merusak serat kain.
Setrika dengan suhu rendah untuk menjaga kelembutan dan bentuk kemeja.
Sejarah Kemeja Flannel
Jika melihat dari sejarahnya kain flannel pertama kali muncul pada abad ke-17, dibuat oleh orang Wales sebagai pengganti pakaian wol mereka.
Terbuat dari benang wol, dan bersumber dari kawanan domba negara yang beraneka ragam, kain tersebut memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap musim dingin di Wales yang terkenal basah dan berangin.
Meski demikian tidak jelas siapa yang menamai barang-barang itu, tetapi orang Prancis menyebutnya flanelle, dan orang Jerman menamainya Flanell.
Karena daya tahan, keterjangkauan dan kehangatannya, flannel dengan cepat menjadi populer di seluruh perbatasan Eropa.
Pabrik wol tumbuh di seluruh Inggris dan Prancis, pada abad ke-19 produksinya berkembang berkat proses "carding" mekanik yang lebih efisien. Digunakan oleh pabrik di seluruh Inggris selama Revolusi Industri.
BACA JUGA:Selain Kaya Manfaat, Pemasangan Kawat Gigi Menyimpan Dampak Negatif, Ikuti Penjelasannya
Pada tahun 1889 pengusaha Amerika, Hamilton Carhartt, melihat perlunya meningkatkan seragam pekerja di Amerika Serikat.
Carhartt kemudian membuka pabriknya di Detroit, dan mulai memproduksi pakaian flannel yang keras.
Pada pergantian abad ke-20, mungkin karena hubungannya dengan konstruksi dan perbatasan, kemeja flannel menjadi simbol bagi pria kuat.
Penduduk Amerika terpikat oleh mitos raksasa Paul Bunyan, yang mengenakan kemeja flannel kotak-kotak merah.
Kisah-kisahnya yang tinggi dan heroiknya menginspirasi para pekerja, terutama para penebang kayu dan anak-anak mereka.