KORANRB.ID – Salah satu korban perbuatan oknum guru ngaji yang diduga melakukan penc*bul*n mengaku trauma dengan kata ‘mengaji’.
Pasalnya. dugaan penc*bul*n yang telah dilaporkan ke Polresta Bengkulu ini dilakukan oknum guru ngaji yang mengaku lulusan salah satu pesantren ternama.
Modusnya dengan mengajari korban mengaji privat.
Hal ini disampaikan salah satu keluarga korban R saat melakukan pelaporan ke Polresta Kota Bengkulu, Senin, 20 Mei 2024.
BACA JUGA:3 Saksi Kuatkan Dakwaan Korupsi Laboratorium RSUD Curup Rp1,6 Miliar, JPU Akan Hadirkan Ahli
BACA JUGA:Oknum Guru Ngaji di Bengkulu Diduga Cabuli Murid Laki-laki, Ada 7 Korban, Modusnya Begini
R mengatakan anaknya sudah berhenti belajar mengaji sejak 2 tahun lalu. Namun dirinya tidak tahu apa yang terjadi, setiap ditanya pada anaknya pasti ketakuatan ketika disuruh mengaji.
Berapa waktu lalu R mendengar anaknya bercerita pada temannya bahwa dirinya pernah disuruh memegang kemaluan guru ngajinya sehabis mengaji di rumah guru mengajinya.
Berlanjut, dikatakan teman anaknya bahwa pernah melakukan hal serupa pada saat selesai mengaji itulah kenap korban anak R berhenti mengaji di tempat oknum guru berinisial JW.
Bahkan JW diduga melakukan penc*bul*n terhadap 7 muridnya yang semuanya laki-laki.
BACA JUGA:Terdakwa Mantan Sekretaris KPU Pulihkan KN Rp198 Juta Perkara Korupsi KPU Kaur
BACA JUGA:Dituntut 8 Tahun, Oknum Polisi Perkara Sabu di Bengkulu Minta Keringanan
Dari keterangan kakek salah satu korban bahwa JW sudah mengajar cukup lama di komplek perumahan miliknya di Kecamatan Selebar.
“Guru ngaji itu sudah lama mengajar cucu saya,” terang Kakek korban.
Pasalnya JW memiliki murid yang tidak kurang berjumlah 45.