Hindari Kontak Langsung dengan Darah Saat Pemotongan Hewan Qurban, Jika Tidak Ingin Begini

Kamis 23 May 2024 - 16:32 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : Fazlul Rahman

BACA JUGA:8 Tips Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam dan Alasan Memilih Hewan Kurban Jantan

KORANRB.ID – Hari Raya Qurban merupakan salah satu hari penting dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Pada Hari Raya Qurban, umat Muslim akan merayakan dan mengenang kisah Nabi Ibrahim yang siap untuk mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah.

Namun, Allah kemudian menggantikan Ismail dengan seekor domba yang dicukur. Peristiwa ini menunjukkan ketundukan dan kepatuhan yang tinggi kepada Allah.

 

Salah satu aspek kunci dari Hari Raya Qurban adalah penyembelihan hewan kurban, yang biasanya adalah domba, sapi, kerbau, atau kambing.

Hewan kurban ini disembelih secara syar'i dan dagingnya dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan, termasuk keluarga, tetangga, dan orang-orang miskin.

BACA JUGA:Jangan Diabaikan, Ini 5 Sunah Bagi Yang Yang Berkurban dan Saat Idul Adha

Maka dari itu pada saat pelaksanaan pemotongan hewan Qurban akan banyak sekali darah hewan dilokasi pemotongan yang bisa menyebabkan penyakit akibat kandungan parasit

 

Darah hewan merupakan cairan merah yang mengalir dari dalam tubuh sapi, kambing, domba   dan kerbau yang mengandung sel darah merah, sel darah putih, platelet, serta berbagai zat penting seperti oksigen, nutrisi, hormon, dan zat-zat lain yang dibawa ke seluruh tubuh.

Darah hewan biasanya akan digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk sebagai bahan makanan, bahan baku industri, dan untuk riset medis.

 

Meskipun adanya beberapa kelompok masyarakat yang memanfaatkan darah hewan. Ternyata jika terkena darah inu bisa menjadi berbahaya jika tidak disterilkan.

BACA JUGA:Distan Kepahiang Pastikan Kesehatan Hewan Kurban Idul Adha 1445 H, Ini Syarat Sahnya

Sebab darah hewan ini mengandung patogen yang dapat menyebabkan penyakit.

Darah hewan dapat mengandung virus, bakteri, atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Contohnya termasuk virus hepatitis B dan C, virus HIV, serta bakteri Brucella.

 

Jika darah tersebut masuk ke dalam luka atau terkena membran mukosa (seperti mulut atau mata), anda maka bisa menyebabkan infeksi.

Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap protein dalam darah hewan, yang menyebabkan reaksi alergi serius jika terpapar.

Bagi mereka yang bekerja di sektor pertanian, peternakan, atau industri pengolahan daging, kontak dengan darah sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan bagian dari risiko pekerjaan mereka.

BACA JUGA:Awas Sapi Kurban Terjangkit PMK dan Antraks, Ini Ciri Sapi yang Sehat Untuk Kurban Idul Adha

Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi atau cedera. Selain itu jika terkena darah ini juga bisa menyebabkan stres psikologis bagi beberapa orang, terutama jika mereka merasa khawatir akan kemungkinan tertular penyakit atau merasa tidak nyaman dengan kontak dengan darah hewan.

 

Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat saat berurusan dengan darah sapi, terutama pada pelaksanaan pemotongan dihari Qurban nantinya.

Karena tidak jarang dalam pelaksaan pemotongan hewan Qurban keamanan petugas kurang diperhatikan, baik tidak menggunakan sarung tangan, masker full seat muka, dan sepatu safety.

Termasuk pada saat pemotongan hewan Qurban petugas juga harus menjaga kebersihan diri dan area kerja. Jika terjadi paparan yang signifikan atau cedera, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

 

 BACA JUGA:Pengawasan Hewan Kurban Jelang Idul Adha di Kota Bengkulu

 

Jika anda terkena paparan darah hewan meskipun anda telah menerapkan safety prosedur,  penting untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan tindakan medis yang tepat.

Mulai dari, jika terkena darah hewan pada luka terbuka, segera bilas luka dengan air bersih dan sabun. Pastikan untuk membersihkan luka dengan lembut dan menyeluruh untuk mengurangi risiko infeksi.

 

Saat menangani terkena darah anda harus membersihkan area yang terkena darah, pastikan untuk selalu menggunakan sarung tangan sekali pakai.

Agar dapat membantu mencegah kontak langsung dengan darah dan mengurangi risiko infeksi.

Setelah menangani darah hewan atau membersihkan area yang terkena, cucilah tangan dengan sabun dan air bersih selama setidaknya 20 detik. Ini membantu menghilangkan kuman dan mencegah penyebaran infeksi.

 

 BACA JUGA:Ini Karakter Cantik dan Seksi di Serial Anime One Piece

 

Jika terjadi paparan yang signifikan atau luka yang parah akibat kontak dengan darah, segera cari pertolongan medis.

Dokter atau petugas kesehatan dapat memberikan perawatan yang sesuai dan mengevaluasi risiko infeksi.

Paparan darah hewan ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit tertentu, seperti hepatitis B, maka dari itu pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan tambahan.

 

Selalu penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat saat berurusan dengan darah atau bahan biologis lainnya untuk mengurangi risiko infeksi dan cedera.

Jika terjadi paparan atau kecelakaan, segera cari bantuan medis untuk evaluasi dan perawatan yang tepat. (*)

 

 

 

 

Kategori :