KORANRB.ID - Di Jepang, proses panen padi yang dilakukan sebelum padi sepenuhnya matang atau "hayday" merupakan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Meskipun terdengar kontra-intuitif bagi beberapa orang, praktik ini memiliki alasan yang kuat dan terkait dengan berbagai faktor, termasuk budaya, iklim, dan tradisi pertanian.
Ini 5 alasan mengapa petani Jepang memilih memanen padi hijau
1. Cuaca dan Iklim
BACA JUGA:Disebut Lambang Kematian! Berikut 5 Fakta Unik Burung Tali Pocong yang Menawan
BACA JUGA:Mitos Pertanda Buruk! Berikut 7 Burung Diyakini Lambang Kematian
Jepang memiliki iklim yang cenderung lembab dan berhawa dingin, terutama di musim gugur.
Musim hujan dan risiko serangan hama seperti hama tikus menjadi ancaman serius bagi hasil panen padi yang masih di sawah.
Panen padi sebelum padi sepenuhnya matang adalah upaya untuk mengurangi risiko kerusakan atau kerugian akibat cuaca buruk atau serangan hama.
2. Tradisi Pertanian
BACA JUGA: Kenali 5 Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Kulit Bersisik dan Gatal Tanda Kurap /
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele Tidur Mengigau, Akibatnya Bisa Seperti Ini
Praktik panen padi yang masih mentah juga memiliki akar dalam tradisi pertanian Jepang yang kaya.
Pada zaman dulu, ketika teknologi dan sumber daya terbatas, petani Jepang belajar menyesuaikan metode pertanian mereka dengan kondisi alam yang ada.
Panen sebelum padi matang sepenuhnya menjadi salah satu strategi adaptasi yang diterapkan untuk meminimalkan risiko dan memastikan hasil panen yang memadai.