Perhatikan juga tanda-tanda estrus seperti keinginan kawin dan perubahan perilaku.
3. Genetika Unggul
Pilih kambing dari garis keturunan yang terkenal dengan produksi susu atau daging yang baik.
Termasuk memiliki riwayat kesehatan yang baik.
Kambing dengan genetika unggul cenderung menghasilkan keturunan yang lebih produktif dan sehat.
Untuk kambing perah, pastikan indukan memiliki rekam jejak produksi susu yang tinggi.
Untuk kambing pedaging, pilih yang memiliki riwayat pertumbuhan dan kualitas daging yang baik.
4. Sifat dan Perilaku
Kambing yang tenang dan tidak mudah stres lebih baik untuk dijadikan indukan.
Kambing yang tenang lebih mudah ditangani dan cenderung memiliki performa reproduksi yang lebih baik.
Kambing yang menunjukkan perilaku keibuan yang baik, seperti merawat dan melindungi anaknya sangat ideal untuk indukan.
Perilaku ini memastikan anak kambing mendapatkan perawatan yang optimal.
5. Usia yang Tepat
Pilih kambing yang berada dalam rentang usia produktif untuk reproduksi.
Biasanya kambing mencapai usia matang seksual sekitar 8-12 bulan.
Tetapi idealnya mulai dijadikan indukan pada usia 1,5-2 tahun dan tidak lebih dari 6-7 tahun untuk mempertahankan kualitas reproduksi.