BENGKULU, KORANRB.ID – Ratusan masyarakat Provinsi Bengkulu dari berbagai elemen, menggelar aksi soledaritas untuk rakyat Palestina, Jumat (20/10). Salah satu desakannya, meminta pemerintah Indonesia mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Untuk membantu umat Islam yang menjadi korban kekejaman zionis Israel, yang sudah terjadi belakangan ini. Masa membawa poster yang bertuliskan boikot produk Israel, Israel adalah teroris, kecam tindakan penjajah dan sebagainya.
Koordinator Masa Aksi Damai Peduli Palestine Riki Permana Putra menyampaikan, dari informasi bahwa Presiden Joko Widodo sedang melaksanakan pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Saudi Arabia membahas konflik di Palestine. BACA JUGA:Divonis 1 Tahun Kasus Penipuan, Mantan Ketua DPRD Kembalikan Rp 125 Juta “Saat ini Presiden sedang berada di Saudi Arabia guna menghadiri pertemuan OKI untuk bermusyawarah. Kami sangat berharap Presiden kita dapat menyuarakan nasib konflik di Palestine tentunya kami sangat berharap agar negara kita dapat memberikan bantuan pasukan perdamaian,” sampai Riki. Riki mengungkapkan aksi damai sebagai bentuk respon umat Islam terkait eskalasi konflik di Gaza Palestine yang semakin membesar. “Kami menyikapi konflik di gaza sekarang karena saat ini pasukan Inggris dan Amerika telah bergabung dengan pasukan Israel,” ungkapnya. BACA JUGA:Tersangka BTT Ajukan Penangguhan Dalam aksi itu juga dilakukan donasi untuk membantu warga Palestina. Donasi yang terkumpul saat ini sudah berada di angka Rp 30 juta dan masih bisa bertambah. “Saat ini donasi sudah terkumpul sudah menyentuh angka 30 juta untuk donasi hari ini belum dilakukan penghitungan,” katanya. Riki mengatakan akan memantau perkembangan konflik Palestine – Israel dan akan melakukan aksi jilid tiga apabila ekskalasi perang semakin membesar. “Tentunya kami akan terus memantau konflik apabila semakin membesar tidak menutup kemungkinan akan ada aksi lanjutan,” tutupnya. Awalnya masa lebih kurang 500 orang berkumpul di Masjid Raya Baitul Izzah Padang Harapan Kota Bengkulu. Tidak hanya dari kalangan pemuda mahasiswa, namun juga kalangan ibu-ibu. Bahkan juga para pelajar. "Pelajar juga terlibat. Karena dari sekolah-sekolah Islam terpadu dan sebagainya juga diajak membersamai aksi hari ini," ujarnya Aksi ini juga akan semakin meluas keterlibatannya. Mulai dari individu-individu simpati, masyarakat umum, dan angkatan muda Muhammadiyah, karena audah ada instruksi khusus dari Pengurus Wilayah Muhammadiyah, baik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) maupun Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci, dan lainnya. Selain itu, juga ada Persaudaraan Muslimah (Salimah), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dari Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Lembaga Dakwa Kampus, lainnya. Masa kemudian bergerak "Ini merupakan aksi lanjutan dari aksi Badai Al-Aqsha yang sudah digelar hari Minggu," terangnya. Bentuk aksi yang akan dilakukan yakni berupa pawai, mulai dari Masjid Raya Baitul Izzah hingga ke Masjid At-Taqwa minimal sebelum salat ashar yang akan dilaksanakan secara berjamaah di masjid tersebut. "Puncak aksi akan digelar di Simpang 5 Ratu Samban Kota Bengkulu berupa aksi kemahasiswaan, nasyid, puisi, dan sebagainya," tutupnya. Terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Muhammad Abduh mengatakan mendukung penggalangan dana yang dilakukan oleh Ormas Islam untuk Palestina dan Gaza tersebut. "Kalau pemerintah tidak boleh galang-galang dana. Barang kali melalui organisasi keagamaan silakan saja," ujarnya. Ia juga mengkonfirmasi, sejuah ini belum ada warga Bengkulu yang berada di Palestina. Namun, konflik yang terjadi tersebut cukup mengecam kemanusiaan. Sehingga, juga dapat dirasakan oleh umat Islam yang ada di Bengkulu. Pihak Kanwil Kemenag, menurutnya selama ini bahkan sebelum terjadinya konflik yang besar ini pada setiap Khotbah, doa-doa terus dilantunkan oleh para khatib masjid. "Tentu hal yang terkecil bantuan yang bisa berikan dengan memanjatkan doa. Berdoa kepada saudara kita agar tetap dalam lindungan Allah SWT," ujarnya. (cw1/bil)
Kategori :