KOTA MANNA, KORANRB.ID - Masyarakat simpang Rukis, Kota Manna enggan membuka toko karena takut diserang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Masyarakat lebih memilih berdiam diri menghindari ODGJ yang berkeliaran.
Seperti diungkapkan salah satu warga Rukis, Eflin Novita Sari, ODGJ tersebut datang ke toko miliknya dan menganggu aktivitas pedagang pada hari Rabu 29 Mei 2024. ODGJ tersebut tidur-tiduran di emperan toko.
Tidak hanya satu ODGJ, masih ada beberapa ODGJ lainnya yang tampak berkeliaran di pertigaan simpang Rukis Manna Bengkulu Selatan.
Terang saja hal tersebut membuat masyarakat semakin resah, tidak berani membuka toko ataupun menggelar dagangan di emperan jalan.
BACA JUGA:Kelompok Kerja BKR Masuk 3 Besar Nasional, Dinas PMD Verifikasi Desa Lomba Tingkat Provinsi
"Ada jemau gilau (ada ODGJ, Red), makanya kami tutup dan tidak berani membuka toko," ungkap Eflin.
Adapun ciri ODGJ yang berkeliaran di wilayah Rukis digambarkan Eflin menggunakan baju panjang, celana pendek, dan pakai topi.
Ada pula ODGJ yang memakai ikat di kepala dan nongkrong di tugu Rukis Manna.
"Kami takut karena jemau gila bejijih (bergumam) pada kami," tambahnya dalam bahasa setempat.
BACA JUGA:Usulan Listrik Gratis di Bengkulu Capai 6.431, Lampaui Kuota 1.230, ESDM Cari Formulasi Lain
Lantaran merasa terganggu dan merasa terusik dengan kehadiran ODGJ tersebut, masyarakat Rukis berharap pemerintah dapat menertibkan ODGJ yang semakin banyak dan berkeliaran di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Senada disampaikan warga yang sedang melintas di simpang Rukis Manna, Deky (53). Dia melihat ODGJ berkeliaran dan nongkrong di tugu Rembio simpang Rukis.
Pengendara yang melintas pun merasa takut diganggu oleh para ODGJ tersebut.
Bahkan beberapa pengendara lainnya ungkap Deky lebih memilih melintasi jalan lain daripada bertemu dengan ODGJ yang ada di Rukis.
"Takutnya pas kami lewat dia (ODGJ) menghadang, atau membuat kendaraan jatuh,’’ ujarnya.