Dinas ESDM Bengkulu Sebut Tidak Seluruh Pertashop Bisa Jual Pertalite, Ada Syaratnya! Berikut Penjelasannya

Kamis 30 May 2024 - 21:33 WIB
Reporter : Abdilatul Fatwa
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Sebelumnya, Komisi VII DPR RI ketok palu terkait pengajuan Pertashop diperbolehkan menjual Pertalite, yang dilakukan oleh Himpunan Pertashop Merah Putih (HPMP) tempo lalu.

BACA JUGA: Pelantikan 6 Eselon II Hasil JPT Pratama Pemprov Bengkulu Tunggu Izin Kemendagri

BACA JUGA:575 PPPK Pemprov Bengkulu Terima NIP, Sisa 93 Lagi, Gunawan: Masih Berproses

Adapun harga Pertalite yang akan dijual di Pertashop akan memilki harga yang serupa dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada umumnya, yakni Rp10 ribu per liternya.

"Kita sangat bersyukur komisi VII DPR RI menyetujui pertashop diizinkan untuk menjual Pertalite," ungkap Ketua Himpunan Pertashop Merah Putih (HPMP) Indonesia, Staven usai dijumpai di RM. Sederhana Kota Bengkulu, Selasa, 28 Mei 2024.

Steven mengungkapkan, bahwa diperbolehkannya Pertashop menjual Pertalite oleh DPR RI.

Tentunya HPMP telah melewati perjuangan cukup panjang, karena diketahui bukan rahasia umum bahwa pada beberapa tahun berakhir Pertashop terancam untuk tutup.

Lantaran, hanya diperbolehkan menjual BBM jenis Pertamax yang memang hampir memilki harga yang srupa dengan Pertalite.

Kemudian dia menjelaskan hasil dari fokus grup diskusi yang dihadiri oleh BPH Migas dan hasilnya asesmen kelayakan Pertashop dalam menyalurkan JBKP.

Hal tersebut, didasarkan pada beberapa aspek, di antaranya prognosa sisa kuota kabupaten/kota lebih 5%.

Kemudian rata-rata penjualan kurang 200 liter/hari, selanjutnya jarak terhadap SPBU terdekat dan jarak terhadap Pertashop terdekat sekitar 5 KM, terus tipologi daerah penyaluran dan kelengkapan perizinan.

"Ini memang disampaikan dari bulan Desember oleh BPH Migas," katan Steven.

Steven juga mengungkap, bahwa dari hasil rangkaian perjuangan yang dilakukan oleh DPP HPMP Indonesia, pemerintah mencadangkan 100 ribu kilo liter (KL) Pertalite pada tahun ini untuk dijual oleh pengusaha Pertashop.

"Ada informasi terbaru ada penambahan Kouta yang sengaja dicadangkan untuk pertashop sebanyak seratus ribu KL," ungkap Steven.

Selama ini bahwa banyak Pertashop di Bengkulu yang terpaksa tutup karena disparitas harga yang terlalu jauh antara BBM JBKP Pertalite dan Pertamax. 

"Dari 203 Pertashop yang ada di Bengkulu, saat ini hanya tersisa 108 titik yang masih beroperasi," ungkap Steven.

Kategori :