KORANRB.ID - Saat musim pancaroba seperti saat ini, kasus demam berdarah dengue (DBD) semakin memuncak di beberapa lokasi di Indonesia.
Salahsatu solusi pencegahan yang dapat dilakukan dan didukung oleh pemerintah yakni penggunaan bubuk abate. Ini cara penggunaanya.
Bubuk abate dikenal dengan nama kimia temefos, adalah larvasida yang digunakan untuk membunuh larva nyamuk.
Bubuk ini sering digunakan dalam program pengendalian nyamuk untuk mencegah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti DBD, malaria, dan zika.
BACA JUGA:Perhitungan KN Desa Puguk Pedaro, Inspektorat Temukan KN Rp804 Juta
Bubuk abate bekerja dengan meracuni larva nyamuk saat mereka berkembang di air tergenang.
Ketika larva nyamuk terkena bubuk abate, sistem saraf mereka terganggu, yang menyebabkan kematian sebelum mereka dapat berkembang menjadi nyamuk dewasa yang dapat menggigit dan menyebarkan penyakit.
Dengan membunuh larva nyamuk, bubuk abate membantu mengurangi populasi nyamuk dewasa yang bertanggung jawab menyebarkan virus dengue.
Dengan menurunkan populasi nyamuk, risiko penyebaran virus dengue dan terjadinya wabah DBD dapat ditekan.
BACA JUGA:Ingin Buka Usaha Tapi Modal Minim, Ini Usaha yang Bagus Dibuka
Bubuk abate mudah diaplikasikan di berbagai tempat penampungan air seperti bak mandi, talang air, drum air, dan wadah lainnya.
Sekali penggunaan bubuk abate bisa efektif selama beberapa minggu, memberikan perlindungan jangka panjang dengan resiko dan modal yang minim, bahkan pemerintah kerap membagikannya secara gratis.
Adapun cara penggunaan bubuk abate yakni carilah sumber air tergenang di sekitar rumah atau lingkungan yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Lalu taburkan bubuk abate ke dalam air tergenang sesuai dosis yang dianjurkan (direkomendasikan sekitar 1 gram bubuk untuk setiap 10 liter air).
Ulangi pemberian bubuk abate setiap beberapa minggu sesuai dengan panduan untuk memastikan efek jangka panjang.