Berasal dari Nyamuk, DBD dan Chikungunya Ternyata Punya Perbedaan Mendasar, Ini Penjelasannya
Penyakit Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) sering disalahartikan sebagai penyakit yang sama karena beberapa kemiripan dalam gejala dan cara penyebarannya.--Pixabay
KORANRB.ID - Penyakit Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) sering disalahartikan sebagai penyakit yang sama karena beberapa kemiripan dalam gejala dan cara penyebarannya.
Kedua penyakit ini memang ditularkan oleh nyamuk, terutama spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Namun, ternyata ada beberapa perbedaan mendasar antara chikungunya dan DBD, mulai dari penyebab, gejala utama, tingkat keparahan, hingga metode penanganan yang tepat.
Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya yang termasuk dalam genus Alphavirus dari famili Togaviridae. Virus ini pertama kali ditemukan di Tanzania, Afrika, pada tahun 1952. Kata “chikungunya” sendiri berasal dari bahasa Makonde, salah satu bahasa di Afrika Timur, yang berarti “membengkokkan.”
BACA JUGA:Besok Rabu, Pembentukan AKD DPRD Provinsi Bengkulu Ini Prediksi Nama Ketua Komisi
BACA JUGA:Baik Untuk Tubuh, Berikut Manfaat Donor Darah
Hal ini merujuk pada kondisi tubuh penderita yang tampak membungkuk atau menekuk akibat nyeri sendi yang parah.
Sementara itu, DBD disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus dari famili Flaviviridae. Virus dengue telah menyebar ke seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Kedua virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk, tetapi dapat menghasilkan infeksi dan gejala yang berbeda.
Gejala chikungunya dan DBD memang serupa dalam hal demam tinggi yang tiba-tiba, sakit kepala, serta nyeri otot dan sendi. Namun, ada beberapa perbedaan penting dalam gejala yang dapat menjadi petunjuk bagi pasien atau tenaga medis untuk membedakannya.
Pada chikungunya, gejala utama yang paling khas adalah nyeri sendi yang sangat parah, terutama pada tangan, kaki, pergelangan, dan lutut. Nyeri sendi ini bisa begitu menyakitkan sehingga pasien sulit bergerak dan postur tubuhnya tampak membungkuk karena rasa sakit.
BACA JUGA:Waduh, Makan di Depan Rumah Bisa Bikin Sial, Mitos atau Fakta?
BACA JUGA:Tinggal di Wilayah Dingin? Ini Hal yang Mesti Kamu Perhatikan, jangan Sampai Terlewat
Nyeri sendi pada chikungunya bahkan dapat bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, meski infeksi akut telah berlalu. Pada DBD, nyeri sendi dan otot juga sering terjadi, namun tidak seberat yang dialami penderita chikungunya.