KORANRB.ID - Awal lahirnya Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) beranjak dari kejenuhan mahasiswa yang kala itu muak dengan iklim politik pada Orde Lama.
Statemen seperti ini sering didengar dari para tetua Mapala yang ada di Indonesia.
Namun apakah benar ada hubungannya antara lahirnya Mapala yang saat ini menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di seluruh kampus di Indonesia, dengan kondisi politik pada jaman Orde Lama saat itu?
Mapala dikenal sebagai kelompok mahasiswa yang memiliki minat besar terhadap kegiatan di alam bebas, seperti pendakian gunung, panjat tebing, arung jeram, dan kegiatan lingkungan lainnya.
Namun, memahami hubungan antara awal berdirinya Mapala dengan kondisi politik pada masa Orde Lama memerlukan tinjauan mendalam terhadap konteks sosial-politik Indonesia pada era tersebut.
Masa Orde Lama merujuk pada periode pemerintahan Presiden Soekarno dari kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga tahun 1966.
Masa ini ditandai oleh pergolakan politik yang intens dan ketegangan ideologis antara berbagai kelompok seperti nasionalis, komunis, dan Islamis. Soekarno sendiri mengusung konsep "Nasakom" (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) untuk mempersatukan kekuatan-kekuatan ini dalam satu ideologi nasional.
BACA JUGA:Dianggap Punah! Berikut 7 Fakta Unik Baiji, Jenis Lumba-lumba Air Tawar
Kehidupan kampus tidak terlepas dari dinamika politik nasional.
Mahasiswa sering kali menjadi motor penggerak perubahan dan protes politik, serta menjadi anggota berbagai organisasi yang memiliki afiliasi ideologis yang kuat.
Misalnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memiliki peran penting dalam politik kampus dan nasional.
Mapala Universitas Indonesia (UI) adalah salah satu Mapala pertama yang tercatat, didirikan pada tahun 1964.
Pembentukan Mapala UI dilandasi oleh keinginan sekelompok mahasiswa untuk mengeksplorasi alam Indonesia yang kaya dan menantang.
Mereka tertarik pada kegiatan-kegiatan di alam bebas yang tidak hanya menantang fisik, tetapi juga menguji mental dan kekuatan kerja sama.
Meski berdirinya Mapala terjadi di tengah situasi politik yang kompleks, beberapa faktor kunci dapat menjelaskan hubungan antara kondisi politik saat itu dan pendirian Mapala.