KORANRB.ID - Sabun, sebagai salah satu produk kebersihan tertua yang dikenal manusia, memiliki sejarah panjang yang dimulai ribuan tahun yang lalu.
Penggunaan pertama sabun diyakini berasal dari peradaban kuno Mesopotamia sekitar 2800 SM.
Dalam catatan sejarah, masyarakat Mesopotamia mencampurkan air, alkali, dan minyak cassia untuk menghasilkan substansi seperti sabun.
Artefak dari era ini menunjukkan adanya pemahaman dasar tentang pembuatan sabun yang melibatkan lemak dan abu.
BACA JUGA:Ini yang Harus Dilakukan Jika Ingin Jual Handphone Bekas Dengan Harga Terbaik
BACA JUGA:Prestasi Jeblok, PBSI Tetap Yakin Bawa Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
Pada sekitar 1550 SM, bangsa Mesir kuno juga diketahui menggunakan campuran serupa untuk mencuci pakaian dan mengobati penyakit kulit.
Mereka mencampurkan lemak hewan dan minyak nabati dengan garam alkali untuk menciptakan bahan pembersih.
Praktik ini tercatat dalam Papyrus Ebers, salah satu dokumen medis tertua yang dikenal.
Bangsa Romawi kemudian mengadopsi dan memperbaiki teknik pembuatan sabun. Kata "sabun" sendiri diperkirakan berasal dari Gunung Sapo, tempat orang Romawi mengorbankan hewan.
Lemak dari hewan yang terbakar bercampur dengan abu kayu di tanah, menciptakan endapan yang diyakini memiliki sifat pembersih.
BACA JUGA:Kenali Perbedaan Flora dan Fauna Benua Eropa dan Afrika, Ukuran Hewan di Afrika Lebih Besar
BACA JUGA:Bukan Thailand dan Vietnam, FIFA Sorot Laga Hidup Mati Indonesia Vs Filipina Malam Ini
Dalam teks Romawi kuno, Pliny the Elder menyebutkan penggunaan sabun oleh bangsa Gaul dan Jerman untuk memutihkan rambut.
Selama Abad Pertengahan, pembuatan sabun menjadi industri rumah tangga yang berkembang di Eropa.