MUKOMUKO, KORANRB.ID – Sudah 15 hari berlalu kerangkeng untuk menangkap buaya di Sungai Selagan dipasang oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mukomuko,
Sejauh ini, perangkap yang terpasang di pinggir Sungai Selagan, terendam air, belum berhasil menangkap buaya. Sebaliknya, 1 ekor bebek sebagai umpan di dalam perangkap, mati dimakan biawak.
Kepala Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko Bujarman membenarkan kedua perangkap yang dipasang masih kosong dan tidak disinggahi buaya muara Sungai Selagan.
BACA JUGA:Usai Idul Adha, 9 Calon Kepala Dinas Peserta Lelang Jabatan Eselon II Siapkan Makalah SKB
Bahkan untuk umpan sudah 2 kali diganti karena terendam air akhirnya bebek pun mati dan ada yang dimakan biawak.
“Keadaan ini sudah kami sampaikan ke BKSDA Bengkulu dan DLH Mukomuko kalau perangkap terendam air, dan umpan mati. Pemantauan dan pemasangan umpan memang tugas kami pihak desa,” kata Bujarman.
Kerangkeng tersebut kurang lebih terendam air sedalam 70 cm karena Sungai Selagan yang saat ini meluap akibat curah hujan yang tinggi.
Selain itu, untuk umpan yang pertama mati karena tenggelam bangkainya dimakan biawak. Maka dari itu belum dilakukan pemasangan umpan lagi.
BACA JUGA:Dinsos Kepahiang Berburu 30 Janda, Diminta Setor Nomor Handphone
“Saat ini hanya perangkap saja tanpa umpan. Kalau kami pasang umpan saat air besar, pasti mati lagi umpannya. Ya kita tunggu air Sungai agak surut,” sampainya.
Lanjut Bujarman, paska dilakukan pemasangan perangkap berdasarkan keterangan warga memang tidak terlihat lagi buaya diwilayah tersebut.
Terakhir terlihat oleh orang yang memancing, buaya sudah ke arah muara. Namun tidak dapat dipastikan juga buaya tidak ada lagi, sebab sungai Selagan memang banyak buaya, dan satu kelompok.
“Udah jarang kita lihat buaya di daerah dekat perangkap dipasang. Tapi kami tidak bisa pastikan juga kalau sungai ini sudah aman dari buaya,” ujar Bujarman.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mukomuko Budi Yanto S.Hut, M.Ikom mengatakan perangkap buaya yang dipasang di 2 lokasi beberapa waktu yang lalu dengan posisi berseberangan, masih kosong.
Umpan satu ekor bebek kerap mati akibat banjir, maka dari itu ketika tidak banjir lagi perangkap baru dipasang umpan.