Namun dibalik itu, kandidat tersebut juga harus memiliki faktor pendukung lain yakni kecukupan finansial yang tentunya cukup mempengaruhi.
“Finansial juga menjadi hitungan, bukan mengarahkan ke politik uang. Namun kandidat harus memiliki itu untuk menunjang kampanyenya,” terang Master Jhon.
Sebelumnya, sosok Pj Walikota Bengkulu tersebut sempat masuk dalam daftar radar tokoh potensial yang bakal diusung.
Seperti, pada parpol pemenang Pileg Kota Bengkulu, yakni Partai Amanat Nasional Bengkulu.
Terdapat beberapa kandidat yang terang – terangan telah kembalikan formulir penjaringan Pilwakot di parpol dan menunggu rekomendasi parpol.
Pertama yakni ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Suhartono yang telah mengembalikan formulir penjaringan di 6 parpol.
Adapun parpol tersebut, yakni DPC Partai Nasional Demokrat (NasDem), DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Selanjutnya DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), DPC Partai Perindo, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kemudian, anggota DPR RI sekaligus kader Partai Golkar Bengkulu, Muhammad Saleh mendaftar di 3 parpol diketahui telah mengembalikan juga.
Diketahui, Saleh telah mengembalikan formulir penjaringan di DPC PKS, DPC Partai Demokrat dan DPC Partai Gerindra.
Ada juga Bupati Lebong yang merupakan Bendahara DPW PAN Bengkulu, Kopli Ansori.
Namun sesama kader PAN, ada juga nama Ketua DPRD Kota Bengkulu, Suprianto yang disukan bakal maju pada Pilwakot Bengkulu.
Kemudian, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu sekaligus kader ungulan PKS, Sefty Yuslina telah mengikuti rangkaian penjaringan kandidat PAN.
Sosok perempuan seperti Sefty Yuslina masuk sebagai kandidat unggulan yang akan memainkan peran sentral pada Pilwakot Bengkulu 2024.
Namun terbaru, bahwa PKS juga mengusulkan nama suami Sefty sebagai kandidat di Pilwakot Bengkulu.
Adapun nama Sefty tersebut, yakni Ust. Dani Hamdani yang akhir – akhir ini semakin kuat diprediksi bakal maju.