Beberapa petani yang sedang bekerja di sawah juga menjadi saksi mata amukan angin puting beliung tersebut.
Mang Ocit, seorang petani yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, menuturkan bahwa angin berputar-putar dengan sangat kuat dan langsung menerbangkan atap bengkel.
“Angin itu berputar-putar dan langsung menerbangkan atap bengkel Abeng Motor,” ujar Mang Ocit.
Dalam waktu singkat, warga sekitar segera berhamburan menuju lokasi kejadian.
Atap bengkel yang berada di atas rumah Hendra segera dilucuti dan diturunkan oleh warga sekitar dengan gotong-royong.
BACA JUGA:Viral! Terang-terangan Dukung LGBT, Akun Oreo Diserbu Netizen, Serukan Boikot di Kolom Komentar
BACA JUGA:Berikut Perjalanan Kematian dalam Pandangan Islam, Apa Saja yang Harus Disiapkan?
Situasi tersebut menunjukkan solidaritas masyarakat setempat dalam menghadapi bencana dan membantu satu sama lain.
“Kejadian ini segera kita laporkan ke Kepala Desa,” ujar Andri Suprihatin, Kepala Dusun III Desa Rimbo Recap.
Andri menambahkan bahwa pihak desa akan segera memberikan bantuan dan penanganan yang diperlukan untuk memulihkan keadaan pasca-bencana ini.
Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kerusakan yang terjadi dapat segera ditangani dan kehidupan warga bisa kembali normal.
“Selain itu kita juga akan melaporkan peristiwa ini kepada BPBD Kabupaten Rejang Lebong,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Shalahuddin ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima informasi tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam yang bisa datang kapan saja tanpa pemberitahuan.
“Meskipun dalam insiden ini tidak ada korban jiwa, kerugian materi yang dialami cukup signifikan. Atap seng yang terbang dan kerusakan yang ditimbulkan pada bengkel dan rumah Hendra menunjukkan betapa kuatnya angin puting beliung tersebut,” beber Shalahuddin.
Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu siap siaga dalam menghadapi situasi darurat.