Karenanya, Gubernur Rohidin optimis kelanjutan tol Bengkulu – Lubuklinggau akan segera dibangun secepat mungkin.
BACA JUGA:Tol Bengkulu Akan Jadi Tol Terpanjang ke-6 di Indonesia, Ini 10 Tol Terpanjang di Indonesia
BACA JUGA:Juli, Rest Area Tol Bengkulu Ditargetkan Selesai
Mengingat saat ini kondisi rest area jalan tol sesi 1 dari Kota Bengkulu - Taba Penanjung sudah hampir rampung.
“Progres rest area jalan tol sesi 1 Bengkulu - Taba Penanjung ini sudah dibangun dengan bagus dan akan dilanjutkan pembangunan sesi 2,” singkat Rohidin Mersyah.
Sebelumnya Pemerintah terus meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera. Disamping pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional, pembangunan Tol Trans Sumatera bertujuan memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat.
Tol Trans Sumatera sepanjang 2.952 Km, terdiri dari koridor utama 2.062 km dan koridor pendukung 890 Km terus dikerjakan dan sebagian sudah rampung.
BACA JUGA:Penambahan PMN PT HK di APBN Disetujui, Tol Bengkulu-Lubuklinggau Segera Diselesaikan
BACA JUGA:Anggaran PNM Ditambah Tahun 2024, HK Pastikan Jalan Tol Bengkulu Lanjut Tahap II
Salah satu ruas tol yang mulai dibangun adalah Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km yang menjadi bagian koridor pendukung Palembang-Bengkulu sepanjang total 351,3 Km.
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan Direktur Utama PT. Hutama Karya Bintang Perbowo yang disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu 15 Maret 2019 lalu.
Tol ini terdiri dari 3 seksi yakni seksi Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 km, Kepahiang-Taba Penanjung 23,7 km dan Lubuk Linggau-Kepahiang sepanjang 54,5 km dengan total biaya investasi Rp 33,12 Triliun.
Dalam sambutannya Menteri Basuki mengatakan pembangunan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang selama ini tertinggal dibanding provinsi lain di Sumatera.