4.Usaha Warkop.
Bisnis minuman dan makanan ringan selalu memiliki pangsa pasar yang besar tidak sah.
Budaya kumpul selalu menjadi aktivitas rutin yang dilakukan masyarakat kampung.
Untuk itu peluang bisnis berupa Warkop di kampung adalah pilihan yang tepat. Anda dapat menjual minuman cepat saji seperti kopi teh, berbagai jenis S, jus buah segar, hingga wedang jahe.
Sementara sebagai kudapan, Anda dapat menjual jajanan ringan seperti keripik singkong, keripik tempe, gorengan atau wkwk tradisional.
Ditambah lagi dengan bubur kacang hijau, nasi kuning, serta mie instan matang. Bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar dan bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
BACA JUGA:Antrean Haji Kian Panjang, Kemenag Mesti Bergerak Aktif
Modal yang dibutuhkan untuk membuka warung kopi tidak terlalu besar. Dengan uang sebesar Rp10.000.000 sudah bisa untuk membeli gerobak atau banyak air kecil di pinggir jalan desa dan peralatan lengkap untuk berjualan.
Dengan estimasi 40 orang per hari kali Rp10.000 (pembeli harian), maka penjual bisa mendapatkan sekitar Rp12.000.000 per bulannya.
5.Pembuatan pot tanaman.
Meningkatnya permintaan akan tanaman hias biasanya diikuti dengan permintaan akan berbagai perlengkapan dari sektor bisnis tersebut.
Salah satu contohnya perlengkapan pertanian seperti alat alat tanam, pot tanaman, pupuk, Pestisida, dan lain sebagainya yang bisa Anda jadikan ladang usaha di kampung.
Anda juga bisa variasikan usaha tersebut, misalnya dengan membuat peta tanaman yang unik.
BACA JUGA:Tiba dengan Selamat, 172 Jemaah Haji Mukomuko Disambut Isak Tangis
Biasanya calon pembeli dari daerah perkotaan cenderung memilih barang dagangan dari desa karena memiliki harga yang relatif murah dengan kualitas yang bagus.
Usaha pembuatan pot tanaman sebagai contoh bisa ditampung, karena usaha ini memiliki banyak pilihan bahan baku, mulai dari semen, tanah liat, pasti kayu, sampai dengan porselen.