KORANRB.ID - Cornrow adalah gaya rambut tradisional yang memiliki akar mendalam dalam budaya Afrika, yang melibatkan mengepang rambut dekat dengan kulit kepala dalam pola-pola yang berbeda.
Gaya ini tidak hanya estetis tetapi juga memiliki signifikansi sosial dan budaya yang mendalam.
Mungkin kamu pernah melihat gaya rambut terbaru Agnes Monica yang terjalin kecil-kecil di beberapa perform-nya.
Atau pecinta bola saat ini melihat gaya rambut striker timnas Belanda, Memphis Depay atau gelandang Xavi Simons yang unik. Itulah gaya rambut cornrow yang saat ini sedang kembali digandrungi masyarakat dunia.
Jika melihat sejarahnya, cornrow telah ada selama ribuan tahun. Bukti pertama dari gaya rambut ini dapat ditemukan pada patung dan gambar di dinding piramida Mesir kuno sekitar 3000 SM.
Di banyak masyarakat Afrika, cornrow sering kali memiliki makna khusus. Mereka dapat menunjukkan identitas sosial seperti umur, status perkawinan, kekayaan, agama, atau kebangsaan seseorang.
Setiap suku memiliki cara unik dalam mengepang rambut mereka, membuat cornrow menjadi semacam identifikasi budaya.
Ketika perbudakan dimulai di Amerika, banyak orang Afrika yang diperbudak membawa gaya rambut tradisional mereka ke Dunia Baru.
BACA JUGA: Penertiban PKL di Pasar Minggu, Pedagang Baku Hantam! Ini Penyebabnya
Namun, selama periode ini, cornrow mengalami perubahan dalam fungsinya. Selain mempertahankan warisan budaya, cornrow juga menjadi alat untuk bertahan hidup.
Beberapa cerita menyebutkan bahwa cornrow digunakan sebagai cara untuk menyembunyikan benih dan barang berharga kecil untuk digunakan di masa depan.
Cornrow juga menjadi alat komunikasi rahasia. Pengepang rambut sering kali menciptakan peta dalam bentuk gaya cornrow yang menunjukkan rute pelarian dari perbudakan.
Melalui cara ini, cornrow bukan hanya gaya rambut, tetapi juga simbol perlawanan dan harapan.
BACA JUGA:Dilakukan Sejak Zaman Dulu, Berikut 6 Budaya Meramal Garis Tangan di Dunia