Terpisah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Kabupaten Kaur Firjan Eka Budi mengatakan apapun hasil rekom yang keluar itu adalah pilihan terbaik dari DPP. Tentunya daerah tetap akan mendukung dan menghormati keputusan dari pusat.
"Informasi dari pusat memang telah keluar, nama Sulman Azis yang diusung. Itu adalah pilihan terbaik kita tentu akan menerima keputusan tersebut," sampai Firjan.
Selanjutnya, sesuai dengan mandat surat rekom tersebut DPD Nasdem Kaur akan mencari koalisi untuk Sulman Azis.
Melakukan komunikasi politik, mencari pasangan wakil bupati untuk memenuhi syarat KPUD.
"Selanjutnya kita akan, lakukan komunikasi dengan Parpol lain untuk memenuhi persyaratan dari KPU," pungkasnya.
Terpisah, saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaur telah menetapkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.
Berbeda dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang telah usai jumlah TPS untuk Pilkada nanti berkurang menjadi 264 titik dari jumlah sebelumnya sebanyak 334 titik.
TPS ini nanti akan terbagi, di seluruh desa se Kabupaten Kaur. Juga nanti akan di kelompokkan berapa jumlah TPS sulit, dan juga TPS rawan.
Komisioner Divisi Teknis KPU Kaur Tony Kuswoyo mengatakan jumlah TPS untuk pelaksanaan Pilkada mendatang memang berkurang dari jumlah sebelumnya. Sebab KPU akan memperbanyak jumlah pemilih di setiap TPS nya.
Jika sebelumnya paling banyak pemilih di setiap TPS hanya 300 orang maka pada pelaksanaan Pilkada ini nanti jumlah pemilih di setiap TPS bisa mencapai 600 orang.
"Tahun ini per TPS, maksimal bisa sampai 600 pemilih. Makannya jumlah TPS lebih sedikit," kata Tony.
Disampaikannya, Tony mengurangi jumlah TPS ini akan mempermudahkan pihak KPU serta pelaksa Pilkada nanti untuk melakukan pemantauan jalannya pelaksanaan.
Ruang pemantauan baik dari KPU maupun dari tim lainnya akan lebih mudah, meskipun nantinya akan ada kebijakan di TPS personil yang akan di kerahkan untuk pelaksanaan pasti lebih banyak.
"Pemilihan lokasi untuk TPS nanti, juga pasti akan lebih luas. Karena pemilihnya bakal bertambah," ucap Tony.
Sekarang pihak KPU baru hanya menetapkan jumlah TPS, sementara untuk pengelompokan TPS sulit dan rawan masih akan dilakukan pembahasan lagi nanti.
Pihak yang terlibat juga akan, di panggil untuk melakukan pembahasan nanti seperti apa kebijakan yang akan di buat untuk pelaksanaan pemilihan di TPS sulit.