“Jadi bagaimana mau menindaklanjuti, mereka tersebut menyampaikan keluhan 1 jam sebelum mereka pergi. Tiba tiba sekarang viral pernyataan yang memojokkan desa, padahal saat kejadian berlangsung, mereka tidak menyampaikan,”keluh Kades.
Hingga saat ini, Kades mengaku situasi desa sedang tidak baik baik saja karena viralnya permasalahan ini, karena saat ini nama desa menjadi tercoreng.
Yang ditakutkan Kades, ada banyak mahasiswa di Bengkulu yang merupakan warga Desa Air Latak, otomatis dengan viralnya hal ini membuat mereka menjadi di bully oleh teman kampusnya.
Padahal menurutnya permasalahan ini bisa diselesaikan apabila mahasiswa KKN UINFAS bersabar dan cepat melaporkan.
BACA JUGA:Antik Nala, Satres Narkoba Polres Lebong Amankan 3 Tersangka
“Saya siap pasang badan jika benar saya tidak bertanggungjawab, saat ini kami masih terbuka untuk berdamai, kami tidak ingin adanya perseteruan dan diharapkan segera selesai,”harap Kades.
Sebelumnya diberitakan RB. Ketua kelompok KKN 149, yakni RDA. Sebelumnya mereka mengaku proses KKN berjalan dengan lancar dan diterima baik oleh masyarakat sekitar.
Namun setelah berjalan beberapa hari, ada beberapa oknum pemuda desa yang mengusik dan memberikan beberapa ancaman sehingga mengganggu proses berjalannya KKN.
“Selama 7 hari di lokasi tersebut, beberapa pemuda desa datang dengan keadaan mabuk, ada satu malam pemuda tersebut membawa tuak dan speaker organ masuk ke dalam sekretariat,” ungkap RDA.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Tengah Ungkap 3 Kasus Narkoba, Ini Identitas Tersangkanya
RDA mengaku, oknum pemuda tersebut meminta agar mahasiswa/i yang menjalani KKN untuk menyambut mereka.
Oknum tersebut akan memberontak jika mahasiswi anggota KKN tidak menemani kedatangan mereka yang berkunjung hingga larut malam.
Bahkan diungkapkan RDA, pemuda desa kerap datang hingga pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB.
Atas hal tersebut, anggota KKN tersebut sempat melaporkan masalah tersebut ke Imam Masjid, Tokoh Masyarakat, tetangga, pemilik rumah (Sekretariat) hingga ke kepala Desa.
BACA JUGA:Hasil Operasi Antik Polres Mukomuko, 2 Tersangka ASN Jalani Rehab, 1 Tersangka Tetap Diproses
“Setiap malam mereka mendatangi sekre kami, sebenarnya tidak masalah. Namun karena banyak anggota yang wanita maka waktunya kami batasi hingga pukul 23.00 WIB, namun sepertinya mereka tersinggung dan merasa tidak dihargai,”papar RDA.