RDA juga mengaku selama di desa tersebut, mereka terutama anggota perempuan terus mendapatkan ancaman dan pelecehan seksual secara verbal (cat calling).
“Anggota saya yang perempuan terus di panggil dengan kata “Sayang” atau “Beb”, jadi mereka sangat ketakutan, apalagi mereka datang dengan keadaan mabuk,”imbuh RDA.
Sebenarnya RDA dan rekan rekan mengaku sangat senang berada di Desa Air Latak Kabupaten Seluma.
Namun mereka mengaku tidak mendapat jaminan keamanan yang pasti dari Kepala Desa Air Latak, sehingga mereka tidak bisa melanjutkan kegiatan KKN di desa tersebut.
BACA JUGA:Jadi Korban Tabrak Lari, Kakek di Kepahiang Meninggal Dunia
“Kami punya bukti percakapan oknum pemuda desa yang mengajak karaokean anggota kami yang perempuan. Pada intinya anggota KKN saya sudah trauma, terlebih lagi isi anggota tersebut mayoritas perempuan semua sehingga tidak memungkinkan apabila tidak diberikan jaminan keamanan,”pungkas RDA.
Sebelumnya tersiar kabar, mahasiswa Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UIN FAS) dikabarkan “Kabur” dari Sekretariat Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka di Kabupaten Seluma, tepatnya di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat sejak pekan lalu.
Padahal mereka baju saja menempuh waktu KKN sekitar 10 hari dilokasi tersebut.
Diketahui, ada sekitar 11 mahasiswa yang menetap di sekre tersebut, terbagi 9 perempuan dan 2 laki laki, semuanya memilih kabur meninggalkan sekretariat nya.
Atas hal tersebut, membuat masyarakat setempat kecewa, terutama pemilik rumah yang dijadikan sekretariat, karena sudah memberikan pelayanan terbaik.
BACA JUGA:Mampu Menyelam hingga 100 Meter! Berikut 8 Fakta Unik Penguin Rockhopper
Ini diungkapkan Erlan (41) , ia mewakili keluarga mengaku kecewa dengan sikap mahasiswa KKN yang dinilai tidak memiliki etika dan tata krama.
Diketahui, mereka memilih kabur pasca melewati waktu magrib di sekretariat.
Dalam aksi kabur ini, mereka membawa barang-barang mereka menggunakan 2 unit mobil.
"Mahasiswa UINFAS mau KKN di lokasi kami. Kami beri dukungan dengan memberikan fasilitas berupa kompor, kasur dan kamar siap pakai. Namun mereka tiba-tiba kabur,"sesal Erlan.