KORANRB.ID – Ekspor dari industri baja nasional menempati posisi ke-4 dunia.
Karena itu, industri baja memberikan andil besar pada stabilitas perekonomian nasional.
Pemerintah akan terus mendukung upaya industri besi dan baja sebagai produk andalah ekspor Indonesia di masa akan datang.
“Industri besi dan baja Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia. Pada 2023 nilai ekspor besi baja kita USD 26,70 miliar, mengalami peningkatan 261,49 persen dari tahun 2019 yang tercatat sebesar USD 7,39 miliar,” tegas Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan.
Penegasan itu disampaikan Zulkifli Hasan saat memberikan pidato kunci dalam Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja serta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) di Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.
BACA JUGA:Masuk Minggu Kedua Juli, Pilkada Kaur Kembali Melandai, Ini Perkembangannya
Tahun ini, seminar ISSC mengambil tema “Menjadikan Konstruksi Baja Tuan Rumah di Negeri Sendiri”.
Turut hadir Dewan Penasihat Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) sekaligus Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo, Ketua Dewan Pengawas ISSC Ken Pangestu, dan Ketua Umum ISSC Budi Harta Winata.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso.
"Baja menjadi andalan ekspor Indonesia. Baja terus menjadi komoditas pembangunan infrastruktur dan mendorong industri manufaktur di dalam negeri, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Di sisi lain peran industri baja memberikan perekonomian yang stabil," jelas Zulkifli.
Ia mengungkapkan, pertumbuhan industri dan ekspor besi dan baja Indonesia berkembang sangat pesat pada lima tahun terakhir (2019—2023).
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai negara pengekspor besi dan baja dunia dari sebelumnya peringkat ke-17 pada 2019.
Sementara pada 2023, nilai ekspor besi dan baja Indonesia mencapai USD 26,70 miliar, naik 261,49 persen dari 2019 yang tercatat sebesar USD 7,39 miliar.
BACA JUGA:Presiden: Penggunaan Produk Lokal Kabupaten/Kota Masih 41 Persen
Nilai impor besi baja pada 2023 sebesar USD 11,38 miliar sehingga neraca perdagangan besi dan baja Indonesia pada 2023 mencatatkan surplus USD 15,32 miliar.