Sebab percuma saja tidak ada pengendara yang bisa berhenti untuk membeli es nya.
Ditambah lagi kondisi jalan yang sangat berdebu sangat menganggu saat ia berjualan.
Kemudian membuat pengendara tak ingin berhenti untuk membeli.
“Saya lebih memilih menutup jualan. Kalaupun jualan percuma saja, tak ada lagi yang mau membeli.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 2 Warga Bengkulu Utara Diduga Ditembak, Ini Kata Kades Seblat
Kemudian kondisi debu juga cukup menganggu pernapasan,” sampainya.
Salah satu pemilik bengkel, ucok mengungkapkan, saat ini bengkel menjadi sepi karena tak ada mobil yang berhenti lagi.
Tentu semua ini berdampak terhadap pendapatan yang bisa dikatakan tak ada lagi dari bengkel.
Saat ini ia hanya mengandalkan jualan opak untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari bersama keluarga.
BACA JUGA:Sekdaprov Bengkulu Lantik 80 Pejabat Eselon III dan IV
“Saya senang jalan di depan bengkel mulus.
Tapi apabila pekerjaan ini berlangsung lama, maka nanggung juga saya untuk memenuhi kebutuhan.
Belum lagi sewa tempat bengkel harus tetap dibayar,” singkatnya.
Berdasarkan pantuan RB di lapangan, penyebab macet di ruas jalan Pasar Pedati - Pondok Kelapa tersebut tak hanya disebabkan pembangunan jalan beton saja.
BACA JUGA:Jangan Coba-Coba Makan Buah Kecubung, Ini 10 Efek Samping yang Bisa Terjadi
Karena di ruas jalan tersebut ada juga pekerjaan perbaikan jembatan.