Rumah Adat Mukomuko Tahap 2 Batal Realisasi, PUPR Sampaikan Penyebabnya

Sabtu 13 Jul 2024 - 22:45 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : Patris Muwardi

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Setelah gagal membangun patung di bundaran Kota Mukomuko dan Gapura Pebatasan Kabupaten Mukomuko-Bengkulu Utara, kali ini PUPR Mukomuko kembali gagal melakukan pengerjaan tahap  2 rumah ada Mukomuko.

“Iya, pembangunan tahap 2 rumah adat kita belum bisa direalisasikan tahun ini (2024), meskipun telah dianggarkan,” kata Kepala Dinas PUPR Apriansyah ST, MT.

Batalnya pembangunan rumah adat tahap 2 dikemukakan  Apriansyah lantaran refocusing anggaran tahun ini. Anggaran di APBD Mukomuko tahun 2024 lebih difokuskan untuk menyukseskan penyelenggaraan pilkada serentak November 2024.  

BACA JUGA:BBM Nonsubsisdi di Bengkulu Kosong, Pertamina Pasok dari Palembang

BACA JUGA:Baru Diambil dari Bank, Uang Rp 250 Juta dalam Mobil Hilang Dicuri, Ini Ciri Pelaku

Anggaran pembangunan tahap 2 rumah adat yang telah diplot di APBD Mukomuko 2024 sejumlah Rp500 juta terkena refocusing. 

Anggaran dialihkan untuk menutupi kekurangan dana Pilkada Serentak. Dengan tidak adanya anggaran otomatis semua yang direncanakan dibatalkan dan masih belum tahu kapan lagi akan dilanjutkan.

“Uang tersebut digunakan untuk menutupi kebutuhan Pilkada, jadi dengan berat hati tahun ini kami pastikan tidak bakal ada pembangunan tahap 2 rumah adat,” jelas Apriansyah.

Diketahui, pembangunan rumah adat Kabupaten Mukomuko baru saja rampung di tahun 2023. Rumah adat belum difungsikan karena masih ada beberapa item pekerjaan yang direncanakan sebelumnya, belum terlaksana. 

Awalnya direncanakan kekurangan tersebut akan dilengkapi pada Pembangunan tahap 2 dan telah dianggarkan di APBD 2024. Sayangnya, dalam perjalanan anggaran tersebut terkena refocusing untuk menutupi kekurangan dana pilkada. Seperti pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) rumah adat. 

BACA JUGA:Pilwakot Bengkulu, Peluang Head to Head Dedy Wahyudi Vs Benny Suharto

BACA JUGA:Isunya, Dewi Sartika Bakal Digandeng Rosjonsyah

"Kalau rancangan awal, kita akan membangun toilet. Karena rumah adat kita belum ada bangunan toiletnya. Takutnya saat ada acara, ada warga atau pengunjung yang ingin buang air tidak tahu harus kemana. Begitu juga keinginan kami lantai dasar bangunan rumah adat dipasang keramik. Agar pada saat acara, lantai bawah bisa dimanfaatkan juga dengan anggaran Rp500 juta yang disiapkan itu,” ungkap Apriansyah.

Sedangkan sarana dan prasarana rumah adat yang belum dapat dibangun dengan menggunakan  anggaran sebesar Rp500 juta, PUPR akan kembali mengusulkan anggaran ke Pemkab Mukomuko. Baik di APBD Perubahan tahun 2024, maupun di APBD tahun 2025 mendatang. 

Jangan sampai bangunan pemerintah ini hanya berupa rumah saja, sedangkan sarana dan prasarana lainnya tidak ada. Namun itu rencana sebelum terjadi refocusing anggaran untuk Pilkada.

Kategori :