Namun, ada beberapa faktor yang mungkin membuat ular cenderung menjauhi daerah yang ditumbuhi bambu, seperti struktur fisik bambu, kepadatan vegetasi, dan kondisi lingkungan.
Meskipun demikian, mitos ini tetap menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan masyarakat Indonesia.
Penggunaan bambu dalam kehidupan sehari-hari dan tradisi mungkin terus berlanjut, terlepas dari ada atau tidaknya bukti ilmiah yang mendukung mitos tersebut.
Untuk mengurangi risiko bertemu dengan ular, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tumpukan sampah atau kayu yang bisa menjadi tempat bersembunyi ular, dan memastikan area sekitar rumah tidak menjadi habitat ideal bagi ular.
Dengan cara ini, kita bisa hidup berdampingan dengan alam tanpa harus bergantung pada mitos atau kepercayaan yang belum terbukti kebenarannya.