KORANRB.ID – IKM makanan dan minuman memainkan peran penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Selain pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia masuk ke pasar ekspor.
“Untuk itu, para IKM perlu mempersiapkan diri, meningkatkan kualitas, membangun branding, melakukan adaptasi dan berinovasi dengan membaca tren dan kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun ekspor. Sehingga pelaku IKM pangan dapat terus maju, menguasai pasar, hingga mampu menaikkan kelasnya,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Reni Yanita menyampaikan di Jakarta, belum lama ini.
Industri pangan merupakan salah satu sektor industri pengolahan non-migas yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Pada Triwulan I-2024, sektor industri pangan menyumbang 39,91% dari nilai PDB industri pengolahan nonmigas atau 6,97% dari total PDB Nasional.
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah yang Mudah Mencari Kerja
Didukung pula oleh nilai ekspor industri pangan April 2024 yang menembus angka USD 2,71 miliar atau 19,4% dari ekspor industri pengolahan nonmigas dan merupakan ekspor terbesar kedua setelah sektor industri logam dasar.
“Dari nilai tersebut, sebagiannya merupakan kontribusi IKM pangan yang berjumlah sekitar 1,68 juta unit usaha,” kata Reni.
Di samping itu, IKM pangan mampu menyerap sekitar 3,8 juta tenaga kerja sehingga menjadikannya sebagai industri padat karya.
Adapun kontribusi IKM pangan terhadap PDB Nasional adalah sebesar 1,33%.
Reni juga mengatakan pemerintah berkomitmen menjadikan IKM sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan ekonomi. Ditjen IKMA terus melakukan pembinaan terhadap IKM pangan melalui berbagai insentif dan program kegiatan untuk mendorong agar IKM Indonesia semakin unggul, mampu menghadapi persaingan tinggi dan menjadi rantai supply bagi industri pangan lainnya, baik industri kecil, menengah dan besar.
Selain itu, juga dapat bermitra dengan sektor ekonomi lainnya seperti sektor hotel, restoran, dan cafe (horeca).
Pada penyelenggaraan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia tahun 2024, Kementerian Perindustrian berperan sebagai campaign manager Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA:Mengenal Musik Dol Bengkulu yang Dapat Membangkitkan Semangat
Menjalankan tugasnya, Kemenperin menggelar berbagai kegiatan untuk menunjang pengembangan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari berbagai komoditas produk di Provinsi NTB.