KORANRB.ID – Konstelasi jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Rejang Lebong 2024 yang hingga saat ini masih stagnant, membuat langkah beberapa kandidat menjadi terhambat.
Ditambah lagi belum ada satupun kandidat yang memenuhi syarat lantaran masih menunggu tambahan rekomendasi dari partai politik (Parpol), membuat para kandidat saat ini hanya bisa sekadar tebar pesona dengan menjual janji politiknya.
Rekomendasi parpol saat ini memang sangat dibutuhkan oleh para kandidat yang muncul, baik itu incumbent Syamsul Effendi maupun Hendra Wahyudiansyah dan HM. Fikri Thobari.
Ketiga kandidat ini sampai saat ini masih harap-harap cemas lantaran masing-masing hingga saat ini belum mencukupi syarat untuk maju Pilkada Rejang Lebong 2024 lantaran belum memenuhi jumlah kursi minimal yakni 6 kursi.
BACA JUGA:Tersisa Golkar, Arie Optimis Menang Lawan Kotak Kosong di Pilkada Bengkulu Utara
BACA JUGA:Mata Pilih Pilkada 2024 Kepahiang Bertambah
Meski begitu, untuk saat ini di Kabupaten Rejang Lebong nama HM. Fikri Thobari sedang di atas angin.
Hal ini lantaran Fikri untuk saat ini tidak begitu memiliki kendala untuk show off, bahkan sampai saat ini dari ketiga kandidat yang muncul baru Fikri yang sudah mendeklarasikan tim pemenangannya.
Bahkan jauh-jauh hari sebelum dikukuhkan pada Minggu 14 Juli 2024 lalu, tim pemenangan Fikri sudah bergerilya ke desa-desa mensosialisasikan nama Ketua DPD PAN Kabupaten Rejang Lebong tersebut.
Ditambah lagi saat ini media sosialisasi yang paling banyak tersebar di Rejang Lebong menampilkan foto Fikri, disusul disusul dengan beberapa media sosialisasi milik Hendra Wahyudiansyah yang jumlahnya masih belum begitu massif.
BACA JUGA:Wismen Pastikan Belum Ada Parpol Keluarkan Rekom untuk Pilkada Mukomuko
BACA JUGA:PDI Perjuangan jadi Penentu Nasib Teddy-Gustianto di Pilkada Seluma
Kondisi ini dibenarkan oleh Pengamat Politik Mirza Yasben, M.Soc, SC yang mengatakan untuk saat ini memang Fikri masih berada di atas angin.
Selain karena tidak ada beban untuk show off, saat ini dari hasil survey yang dilakukan beberapa lembaga survey memunculkan nama Fikri di posisi teratas.
“Kondisi ini tentu sangat menguntungkan untuk Fikri, dan juga menjadi lampu kuning bagi kandidat incumbent seperti Syamsul dan Hendra. Karena hasil survey yang dilakukan tentu menjadi pertimbangan partai politik yang menginginkan kemenangan pada Pilkada ini,” ungkap mantan dosen Unib ini.