Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi pepaya mentah selama kehamilan untuk mencegah risiko ini.
3 . Susu Tidak Di Pasteurisasi
Susu yang tidak dipasteurisasi, juga dikenal sebagai susu mentah, belum melalui proses pemanasan tinggi yang bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria.
Kehamilan meningkatkan risiko terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah, yang dapat berdampak negatif pada janin dan menyebabkan komplikasi termasuk keguguran.
Bakteri yang dapat terdapat dalam susu mentah dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil, yang kemudian dapat mengakibatkan keguguran.
BACA JUGA:Bikin Merinding ! Ini 11 Film Horor Indonesia yang Patut Anda Tonton
Selain itu, bakteri patogen dalam susu mentah juga dapat menyebabkan keracunan makanan pada ibu hamil, yang dapat berujung pada kontraksi rahim yang prematur atau mempengaruhi perkembangan janin.
Sebagian besar otoritas kesehatan nasional merekomendasikan agar ibu hamil menghindari konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Pemanasan saat pasteurisasi tidak hanya membunuh bakteri berbahaya, tetapi juga membantu menjaga nutrisi dalam susu.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko keguguran dan komplikasi lainnya selama kehamilan, disarankan untuk memilih produk susu yang telah dipasteurisasi atau diolah dengan cara lain yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
4 . Junk Food
Junk food atau makanan cepat saji mengandung tinggi lemak jenuh, gula tambahan, garam, dan bahan pengawet, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral.
Konsumsi yang berlebihan dari makanan ini selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi kesehatan lainnya.
BACA JUGA:3 Cara Memperpanjang Usia Mobil Matic
Pertama, kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam junk food dapat meningkatkan risiko obesitas pada ibu hamil.
Obesitas selama kehamilan diketahui berhubungan dengan risiko tinggi komplikasi seperti preeklamsia dan diabetes gestasional, yang dapat meningkatkan risiko keguguran.