Meskipun sering dikaitkan dengan makanan dan minuman manis, gula juga diperlukan sebagai sumber energi untuk otak dan otot.
Sedangkan Glukosa menjadi bentuk energi yang paling mudah diserap oleh tubuh, memainkan peran sentral dalam metabolisme.
Ini adalah bahan bakar yang langsung digunakan oleh sel-sel tubuh untuk berbagai proses biologis, termasuk respirasi seluler.
BACA JUGA:Nobar Film Lafran di XXI Bengkulu, Penonton Tembus 2 Ribu Orang
BACA JUGA:Diduga Banyak Perumahan di Kota Bengkulu Tidak Dilengkapi Fasum dan Fasos
Penting untuk diketahui mengkonsumsi sugar (gula) dan glukosa secara berlebihan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan.
Seperti, obesitas, konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk sukrosa dan fruktosa yang sering ditemukan dalam makanan olahan dan minuman manis, dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Gula yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.
Apabila penggunaan berlebihan gula juga dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik untuk mengatur kadar gula darah.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Pola makan tinggi gula juga dapat mengganggu metabolisme normal tubuh, termasuk kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.
Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
BACA JUGA:Kedalaman Cuma 4 Meter, Alur Pelabuhan Pelindo Bengkulu Segera Dikeruk
BACA JUGA:Sidang di MK, Bang Ken Usulkan Anggota DPD RI Ditambah
Gula yang terlalu banyak dalam makanan dan minuman juga dapat menyebabkan pembusukan gigi dan masalah kesehatan mulut lainnya.
Bakteri dalam mulut menggunakan gula untuk menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.
Konsumsi berlebihan gula juga dapat meningkatkan risiko faktor risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.