Di luar kampus Hamzah Haz juga aktif menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.
Bahkan, Hamzah Haz juga sempat menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat.
Saat Partai NU melebur ke PPP (Partai Persatua Pembangunan) di tahun 1971, Hamzah terus melanjutkan kiprahnya di dunia politik.
Karir politiknya terus menanjak, tahun 1971 ia terpilih sebagai anggora DPR RI Perwakilan Kalimatan Barat.
Karena karier politiknya yang semakin moncer, Hamzah Haz akhirnya dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Kalbar hingga tahun 1982.
BACA JUGA:BPOM Minta Roti Okko Ditarik dari Peredaran, Roti Aoka Bagaimana? Ini Hasil Pengecekannya
BACA JUGA:Ini Satu-Satunya Daerah di Indonesia yang Tak Pernah Dijajah Belanda
Ia kemudian terplih kembali menjadi anggota DPR RI tahun 1990-an, dan menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama dua periode, yakni 1992-1997 dan 1997-1998.
Pada tahun 1998, Hamzah diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Model (BKPM) di Kabinet Presiden BJ Habibie.
Di tanggal 29 Oktober 1999, Hamzah Haz ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin).
Hingga akhirnya, karier politik Hamzah makin meroket pada 26 Juli 2001 ia terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-9.