KORANRB.ID - Tak hanya petani kopi, petani sahang atau lada di Kabupaten Kepahiang saat ini juga ikut sumringah.
Ini tak lain disebabkan ikut meroketnya harga jual lada sepanjang tahun ini.
Salah satu toke besar kopi dan lada di Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata, Rabu 24 Juli 2024 menyampaikan harga jual lada sudah menembus angka Rp80 ribu per kg.
Menurutnya, harga jual lada terus beranjak naik setelah hari raya Idul Adha 2024.
Malah, lanjutnya harga jual lada sempat menembus angka Rp100 ribu per kg.
BACA JUGA: PT ABS Pernah Dilaporkan Warga ke Dewan Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Kejuaraan Menembak di Mako Brimob, Cari Bibit Unggul, Latih Keterampilan Menembak
"Kebutuhan dunia akan lada kan terus meningkat. Apalagi saat haris raya Idul Adha, lada atau merica ini sangat dibutuhkan banyak kalangan," terang Nata, yang juga Wabup Kabupaten Kepahiang ini.
Di Kabupaten Kepahiang, wilayah Kecamatan Seberang Musi, Tebat Karai dan Muara Kemumu dikenal sebagai sentra petani lada.
Lada sempat mencapai harga jual tertinggi hingga mencapai Rp120 ribu sebelum Covid-19 menyerang, 2019 lalu.
Setelah itu, harga jual lada terus anjlok hingga sempat dijual hanya dikisaran belasan ribu rupiah saja.
Hal ini membuat banyak petani lada di Kabupaten Kepahiang mengganti lada, dengan tanaman yang dianggap lebih mengutungkan lainnya.
BACA JUGA:Ternyata Ini Manfaat Kolagen, Serta Sumber yang Ekonomis
BACA JUGA:Jomblo Wajib Datang, Ini Negara dengan Jumlah Perempuan Terbanyak
Karena ini pula, kenaikan harga lada belakangan ini jutru banyak membuat kecewa kalangan petani.