Majalengka terletak di dekat garis khatulistiwa, sehingga mendapatkan sinar matahari yang intens sepanjang tahun.
Ini berkontribusi pada suhu yang relatif tinggi, terutama selama musim kemarau.
Meskipun berada di dataran tinggi yang lebih tinggi dibandingkan daerah pesisir, beberapa area di Majalengka mengalami suhu panas karena cuaca yang kering dan terbatasnya aliran udara dingin.
Wilayah dataran tinggi kadang-kadang mengalami penumpukan panas di area yang lebih rendah.
Pertumbuhan urbanisasi dan perubahan penggunaan lahan, termasuk pembangunan infrastruktur, dapat mengakibatkan efek pulau panas perkotaan.
BACA JUGA: Penyampaian Dokumen Persyaratan Penyaluran DAK Fisik 2024 Diperpanjang
Material bangunan seperti aspal dan beton menyerap dan memancarkan panas, meningkatkan suhu lokal.
Selama musim kemarau, curah hujan di Majalengka dapat menurun, yang menyebabkan penurunan kelembapan tanah dan vegetasi.
Minimnya vegetasi mengurangi proses pendinginan alami yang biasanya terjadi melalui penguapan.
Gabungan faktor-faktor ini menjelaskan mengapa Kabupaten Majalengka dapat mengalami suhu yang cukup panas, terutama pada periode kemarau.
6 . Kabupaten Lampung Selatan
Kabupaten Lampung Selatan, yang terletak di provinsi Lampung, Sumatra, Indonesia, bisa mengalami suhu panas karena beberapa faktor. Kabupaten ini memiliki suhu 34,8 derajat celcius.
Terletak dekat garis khatulistiwa, Kabupaten Lampung Selatan menerima sinar matahari yang intens sepanjang tahun. Ini menyebabkan suhu udara dapat menjadi sangat panas, terutama selama musim kemarau.
BACA JUGA:Kursus Standar Sanitasi Depot Air Minum, Pelaku Usaha Didorong Terus Hasilkan Produk Berkualitas
Kabupaten ini memiliki wilayah dataran rendah yang berdekatan dengan pantai.
Walaupun dekat dengan laut yang seharusnya dapat memberikan efek pendinginan, faktor lokal seperti pengembangan lahan dan aliran udara yang terbatas dapat mengurangi efek pendinginan tersebut.