Kasus Kebakaran Lahan Menurun Periode Januari-Juli di Kota Bengkulu, Kasi Ops: Dipengaruhi Musim

Sabtu 27 Jul 2024 - 23:23 WIB
Reporter : Wesjer Tourindo
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Kemudian untuk jumlah kebakaran lahan pada Januari hingga Juli 2024 dan Januari hingga Juli 2024 meliputi, Januari nihil, Febuari nihil , Maret Nihil, April 2 Kasus, Mei nihil, Juni nihil, Juli 3 kasus dengan totol 5 kasus pada 2024. 

BACA JUGA:Rawan Longsor, Gubernur Proyeksikan Penanganan Permanen Jalan Lebong-Curup

BACA JUGA:53 Kasus Kebakaran di Kota Bengkulu hingga Juli 2024 Didominasi Korsleting Listrik

Sekedar mengulas berita sebelumnya Hingga Juli 2024 ini, Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Kota Bengkulu mencatat kasus kebakaran terjadi sebanyak 53 kali.

Total kasus tersebut sepanjan tujuh bulan sejak Januari hingga Juli 2024 ini, dengan berbagai macam penyebab. Bahkan ada kebakaran lahan.

Disampaikan Kasi Ops Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Kota Bengkulu, Limpriadi bahwa pada kurun waktu Januari hingga Juli terdapat 53 kasus kebakaran dengan jenis kebakaran berbeda-beda.

“Kalau berdasarkan data yang kita himpum terakhir pada 26 Juli 2024 sebanyak 53 kasus. Salah satunya empat kasus kebakaran lahan yang terjadi pada April dan Juli sebanyak 2 kali juga,” jelas Limpriadi. 

Untuk penyebab juga beragam mulai dari korsleting listrik hingga pembakaran samaph hingga bunga api menyambar bahan yang mudah terbakar.

“Peyebab sangat beragam yang jelas kebanyakan dari korsleting listrik,” terang Limpriadi.

Ia melanjutkan prediksi kebakaran lahan akan terjadi itu pasti. Pasalnya saat ini musim kemarau sedang terjadi.

Di mana situasi ini dengan suhu panas terik matahari menyengat akhirnya tumbuhan menjadi kering dan sangat mudah terbakar.

“Kita imabau untuk masyarakat yang ingin membuka lahan atau membakar sampah diharap hati-hati. Sekarang ini musim kemarau melanda Kota Bengkulu dan sekitarnya,” jelas Limpriadi.

Kemudian hati-hati dengan api rokok yang dilemparkan, pastikan api sudah mati dan jangan sembarangan membuang sisa rokok yang masih hidup.

“Segala jenis potensi api harus diperhatikan dan hati-hati,” terang Limpriadi.

Kemudian Lipriadi menjelasakn jumlah kebakaran per bulannya dari Januari hingga Juli 2024 ini.

“Januari 6 kasus, Febuari 5 kasus, Maret 4 kasus, April 12 kasus, Mei 5 kasus, Juni 11 kasus, Juli 10 kasus,” terang Lipriadi.

Kategori :