Sedangkan Parpol lainnya sampai dengan saat ini belum juga mengeluarkan rekom mereka, bahkan Partai Golkar dengan perolehan 4 kursi yang kadernya bakal maju di Pilkada nanti Gusril Pausi sampai dengan saat ini juga belum mengeluarkan rekomnya.
Begitu juga dengan Partai PBB, yang diisukan bakal koalisi dengan Golkar juga belum mengeluarkan surat rekomnya.
Dikonfirmasi terkait dengan hal ini beberapa pimpinan Parpol menyebutkan bahwa rekom akan mereka keluarkan pada awal bula Agustus mendatang. Seperti yang disampaikan, oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kaur Martina Sulistyawati.
Diperkirakan rekom akan di keluarkan pada awal bulan Agustus mendatang termasuk dengan Partai PDI Perjuangan.
"Untuk PDI perjuangan, awal Agustus kita targetkan bakal keluarkan rekom," kata Martina.
Senda dengan Martina, Ketua DPD PAN Kaur Tabran Bangun sekarang kecuali Partai Nasdem di Kabupaten Kaur belum ada lagi yang mengeluarkan rekom mereka. Kemungkinan besar, rekom dari Partai PAN akan di keluarkan pada awal Agustus mendatang.
Partai PAN sendiri telah mengeluarkan surat tugas untuk Novrizal Jandra salah satu Balon Bupati yang bakal maju.
Namun hanya berlaku sampai dengan Minggu pertama di bulan Agustus mendatang.
Perihal surat tugas tersebut, akan berubah menjadi rekom dirinya tidak menapik. Hanya saja, untuk di ketahui politik bisa saja berubah kapan saja.
Beberapa nama sebelumnya juga telah mengembalikan berkas ke Partai PAN seperti Hellitza Okkie, Solman Aziz dan juga Herlian Muchrim. Artinya masih ada kemungkinan nama-nama ini, bisa diusung oleh Partai PAN.
"Sampai sekarang rekom belum keluar, baru surat tugas dari DPP. Kemungkinan besar untuk surat tugas ini, akan keluar pada bulan Agustus mendatang," ucapnya.
Jalannya Pilkada Kaur juga mendapat sorotan dari pengamat politik dari Universitas Dehasen Bengkulu yakni Dr. Mesterjon.
Dia mengungkapkan siapapun Calon Bupati (Cabup) yang bakal maju sebagai peserta kontestasi Pilkada nanti harus benar-benar memiliki kemampuan terutama dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah.
Pasalnya saat ini Kabupaten Kaur adalah salah satu wilayah paling tertinggal di Provinsi Bengkulu, dengan hanya memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 800 miliar sementara untuk silvannya di tahun 2023 yang lalu mencapai 23 miliar lebih.
Artinya pengelolaan keuangan di Kaur masih harus di perbaiki lagi, supaya bisa mengembalikan Kaur ke masa jayanya salah satunya pada zaman Bupati Hermen Malik.
"Siapapun yang maju, mempunyai PR yang besar untuk memperbaiki Kabupaten Kaur," kata Mesterjon