Basarnas Tangani 24 Kasus Sejak Januari 2024, Didominasi Peristiwa Tenggelam, Ini Rinciannya

Jumat 02 Aug 2024 - 23:21 WIB
Reporter : Wesjer Tourindo
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Kantor SAR Bengkulu mencatat sejak Januari hingga Juli 2024, terdapat 24 kejadian yang membahayakan di Provinsi Bengkulu.

Dijelaskan Kasi Oprasi, Basarnas Bengkulu Likopa Noptilos, S.Sos untuk jumlah kejadian yang membahayakan nyawa manusia mencapai 24 kasus di pertengahan tahun ini.

“Untuk saat ini kita mencatat ada 24 kasus yang terjadi yang membahayakan nyawa manusian,” ungkap Likopa pada RB, Jumat 2 Agustus 2024.

Ia melanjutkan dari 24 kasus tersebut 17 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, 4 dinyakan hilang dan 3 di antaranya selamat.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu fasilitasi 10 Pasang Calon Pengantin Menikah Gratis

BACA JUGA:Sudah 139 PPPK Pemprov dan Pemkot Kredit di Bank Bengkulu Cabang Utama

“Beberapa korban itu ada yang hilang hanyut kemudian meninggal serta ada yang selamat,” jelas Likopa.

Kemudian Likopa juga mengungkapkan bahwa untuk masyarakat di Provinsi Bengkulu diharapakan untuk berhati-hati dalam hal berkegiatan di luar rumah.

“Kita selalu ingatkan pada masyarakat jika bekerja yang berhubungan dengan air hati-hati. Kemudian hal-hal  lainnya yang membuat keselamatan terancam,” jelas Likopa.

Selanjutnya menurut Likopa  bahwa jika ada hal yang sifatnya membahayakan nyawa dan lainnya, silakan beri informasi pada tim SAR dan akan dilakukan penindakan secara cepat.

BACA JUGA:LKPD Molor Terhambat Pihak Ketiga, Ini Kata Inspektur Inspektorat Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Rawan Kebakaran Lahan di Kota Bengkulu, BPBD Tandai 3 Lokasi Ini

“Pada 6 bulan ini berdasarkan laporan taggapan reaksi tim itu sudah cepat, paling lama tim bergerak  itu 8 jam dan itu jarak tempuh memang jauh yaitu ujung Kabupaten Kaur untuk reaksi cepat palig cepat 5 menit,” ungkap Likopa.

Kemudian untuk kasus hilang itu rata-rata kategori tenggelam di perairan laut yang sifatnya susah untuk di lacak.

“Untuk saat ini kasus tenggelam yang dominan terjadi di Provinsi Bengkulu ini,” tutup Likopa.

Kategori :