KEPAHIANG, KORANRB.ID - Kurang dari 2 bulan waktu efektif tahun anggaran 2023, capaian penerimaan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) Kabupaten Kepahiang masih sangat minim.
Padahal, sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang, Badan Keuangan Daerah (BKD) tahun 2023 ini ditarget dengan capaian PBB P2 hingga Rp 2,5 miliar.
Besaran target tersebut dengan estimasi tercapai dari setoran 117 desa dan kelurahan di 8 kecamatan di Kabupaten Kepahiang. Namun, data terakhir
sebagaimana tertera pada aplikasi Pajak Daerah Kabupaten Kepahiang, dengan realisasi penerimaan PBB P2 baru diangka 23,8 persen saja atau Rp 631.053.554.
BACA JUGA:Capaian TKDN Sektor Migas 61 Persen
Dari aplikasi tersebut juga diketahui, belum satupun kecamatan mampu merealisasikan capaian PBB P2 di atas 50 persen. Malah ada 1 kecamatan dengan capaian realisasi PBB P2 7,22 persen atau Rp 51.474.922 dari target yang dibebankan sebelumnya Rp 712.889.148.
Dengan sisa waktu yang ada, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepahiang Jono Antoni tetap berkeyakinan beban target PAD dari sekor penerimaan PBB P2 tahun 2023 tercapai.
Ia menilai, minimnya angka capaian PBB P2 lebih disebabkan lantaran banyak masyarakat yang telah melakukan pembayaran secara langsung. Hingga, perhitungan pada sistem aplikasi belum tercatat. Guna memaksimalkan capaian, pihaknya telah menugaskan petugas di lapangan untuk segera melakukan penagihan.
BACA JUGA:Polisi Hentikan Penyelidikan, Temuan Kerangka Manusia di Kebun Kopi
"Petugas kita juga telah turun ke wilayah masing-masing memaksimalkan penagihan," kata Jono.
Tak sekedar mencapai target, pihaknya masih berharap raihan PBB P2 tahun ini akan over target.
"Kita sangat optimis target tetap tercapai. Biasanya memang, wajib pajak kita melakukan pembayaran PBB P2 pada jelang tutup buku akhir tahun. Karena itu pula, kami tetap optimis terget PBB P2 bisa kami realisasikan," tutup Jono. (oce)