Misalnya, dapat mulai menulis email di iPhone dan melanjutkannya di MacBook tanpa hambatan.
Fitur seperti AirDrop, Handoff, dan Continuity adalah contoh bagaimana ekosistem Apple dirancang untuk memberikan pengalaman yang mulus antar perangkat.
Android juga memiliki ekosistemnya sendiri, terutama jika menggunakan layanan Google.
Namun, karena Android digunakan oleh banyak produsen, integrasinya mungkin tidak seketat iOS.
Meskipun begitu, Google telah bekerja keras untuk menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi, terutama dengan peluncuran produk-produk seperti Google Nest dan Pixel, serta layanan seperti Google Photos dan Google Assistant.
6. Kustomisasi dan Personalisasi
Salah satu keunggulan terbesar Android dibandingkan iPhone adalah tingkat kustomisasi yang ditawarkan.
Pengguna android dapat mengubah hampir semua aspek dari antarmuka pengguna mereka, mulai dari tampilan layar beranda, widget, hingga pengaturan aplikasi default.
Bahkan, pengguna yang lebih berpengalaman dapat mengakses sistem root untuk melakukan modifikasi lanjutan pada perangkat.
Di sisi lain, iPhone memiliki opsi kustomisasi yang lebih terbatas, meskipun iOS 14 dan versi terbaru telah memperkenalkan beberapa fitur kustomisasi seperti widget dan App Library, tingkat kustomisasi iOS masih jauh di bawah Android.
Bagi yang menyukai fleksibilitas dan personalisasi, Android mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik.
7. Pembaruan Perangkat Lunak
Ketika berbicara tentang pembaruan perangkat lunak, Apple memegang kendali penuh atas perangkatnya.
Setiap kali versi baru iOS dirilis, semua pengguna iPhone yang mendukungnya dapat segera mengunduh dan menginstalnya.
Ini berbeda dengan android, di mana pembaruan perangkat lunak harus melalui berbagai tahap, termasuk adaptasi oleh produsen dan operator seluler, sebelum akhirnya sampai ke pengguna.
Akibatnya, pengguna android sering kali harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan pembaruan, atau bahkan mungkin tidak mendapatkannya sama sekali jika ponsel mereka sudah terlalu lama.