Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada anak-anak.
“Kita mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah menghindari adanya korban,” terangnya.
Sementara itu, polisi juga tidak bisa berbuat banyak lantaran harimau merupakan salah satu hewan yang dilindungi dan bagian dari kewenangan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
Polisi masih menunggu informasi kapan BKSDA akan turun ke Ketahun setelah harimau tiga kali muncul di pusat aktivitas mayarakat bahkan di tengah pemukiman.
“Kita masih menunggu informasi dari BKSDA, camat juga sudah berkomunikasi langsung dengan BKSDA terkait kemunculan harimau Sumatera tersebut,” terangnya.
Sekadar mengetahui, dua kali kemunculan harimau tersebut di kawasan perkebunan masyarakat selalu memangsa ternak milik masyarakat yang ada di lokasi perkebunan.
Namun diperkirakan harimau tersebut berjalan hingga ke kawasan pemukiman karena masyarakat sudah mengkandangkan seluruh hewan ternak mereka yang ada di kebun.
Bahkan sebagian warga memindahkan hewan ternak mereka dari kebun yang sudah sering ditemukan tanda-tanda kemunculan harimau. Sehingga besar kemungkinan harimau yang turun ke kawasan pemukiman ini karena kelaparan dan tidak mendapatkan makanan di kawasan hutan maupun perkebunan masyarakat.