BENGKULU, KORANRB.ID – Beberapa petani sawah di Kota Bengkulu enggan menggunakan benih padi yang disalurkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKP2) Kota Bengkulu.
Alasannya, petani khawatir apabila benih bantuan itu yang ditanam di musim tanam kali ini, ketika sudah besar, batang padi dari benih akan mudah roboh.
Sebelumnya DKP2 Kota Bengkulu telah menyalurkan 4,5 ton benih padi bantuan, untuk 216 hektare 216 hektare sawah di 2 kecamatan, Kota Bengkulu.
Untuk Kecamatan Sungai Serut memiliki luas lahan persawahan 40 hektare dan Kecamatan Singgaran Pati memiliki luas sawah 176 hektare. Setiap 1 hektare sawah dibantu 25 Kg benih.
BACA JUGA:Puluhan Ribu Batang Rokok Ilegal Diamankan Bea Cukai Bengkulu
Salah satu petani di Kelurahan Dusun Besar, Dewi (28) mengatakan enggan menggunakan benih yang disalurkan pemerintah.
Menurutnya pemerintah memberikan benih yang sangat buruk karena memiliki umbi yang sangat kecil dan akan mudah patah atau roboh saat bulir padi mulai terisi.
“Tidak bagus, kalau sudah mulai terisi akan roboh,” kata Dewi.
Dewi juga mengatakan ia mendapatkan benih sebanyak 10 kg, dan ia tidak akan menggunakannya.
BACA JUGA: 321 Tsk Narkotika, Terbanyak Pekerja Swasta
Selain patah, kata Dewi, saat sudah besar memiliki banyak penyakit.
Sementara di tempat terpisah Heriadi Ketua Kelompok Tani Dusun Besar mengatakan benih padi yang disalurkan pemerintah sudah bagus.
Hanya saja para petani kurang kompak dalam proses penanaman.
Sehingga untuk membasmi hama tidak maksimal, karena proses tanam yang tidak dimulai dengan serentak.
BACA JUGA:Target PBB-P2 Naik Menjadi Rp2 Miliar Lebih, Penjelasan BKD Lebong Begini