Namun sayangnya, mayoritas penduduk Yahudi merupakan jenis yang ingin menguasai daerah tersebut membentuk negaranya sendiri.
Setelah terjadi perpecahan, akhirnya PBB mengusulkan pemecahan wilayah Palestina menjadi dua bagian.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Sudah Dibuka, Siapkan 9 Hal Penting Berikut Saat Mendaftar
Namun beberapa kelompok menolak gagasan tersebut yang dikemukakan oleh PBB.
3. Israel Membentuk Negara Sendiri
Kurang dari satu tahun dari perencanaan pemisahan negara yang diusulkan oleh PBB, negara Inggris mulai menarik diri dari Palestina dan Israel mendeklarasikan dirinya sebagai negara yang merdeka.
Berita tersebut menyebar dengan sangat cepat hingga tentara Arab berusaha mencegah berdirinya negara Israel.
Dampak dari peristiwa ini menimbulkan perang Arab melawan Israel pada tahun 1948 yang melibatkan lima negara Arab, Irak, Mesir, Jordania, sirriyah dan Lebanon.
4. Palestina Membentuk Pemerintahan Sendiri
Pada 15 November 1988, akhirnya Palestina mendirikan pemerintahan sendiri di Aljiria, ibu kota Aljazair.
BACA JUGA:Paskibraka di IKN Harus Copot Jilbab , MUI Bengkulu Protes Keras, Syamlan : Lebih Baik Pulang Saja
Dengan sistem pemerintahan mereka yaitu republik parlementer.
Bersama dengan pendiri pemerintahannya, Palestina menetapkan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara dengan presiden pertama yaitu Yasser Arafat.
5. Tidak Semua Negara Mengakui Palestina Sebagai Negara Berdaulat
Meski telah mendirikan pemerintahan sendiri, ternyata tidak semua anggota PBB mengakui negara Palestina sebagai negara berdaulat.
Namun, pada bulan April 2022, ada sebanyak 138 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat.