KORANRB.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu kecolongan, 16 gelandangan yang sedang menjalani asesmen melarikan diri.
Informasi terhimpun, pada jumat, 16 Agustus 2024 sekitar pukul 12.00 WIB dari 18 gelandangan yang diamankan dan sedang menjalani asesmen, sebanyak 16 gelandangan yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan dinyatakan kabur meninggalkan rumah singgah Dinsos.
Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat M Situmorang membenarkan kejadian tersebut, ia mengukapkan 16 gelandangan tersebut kabur pada saat petugas dan seluruh anggotanya sedang menunaikan Salat Jumat dan istirahat.
“Kita sebenarnya sudah menerapkan SOP, seperti penguncian pintu,” kata Sahat.
BACA JUGA: Tahun Ini, Renovasi Tahap Pertama Kantor Gubernur Bengkulu, PUPR Anggarkan Rp4 Miliar
BACA JUGA:Apresiasi Paskibraka, Pj Wali Kota Siapkan Kejutan
Sahat menyayangkan kejadian yang terjadi, menurutnya 16 gelandangan yang menjalani pembinaan tersebut belum melakukan assesmen lanjutan guna mengetahui potensi yang mereka miliki agar bisa dibina dan dikembangkan dan tidak kembali ke jalan.
“Kita disini membina bukan memenjarai,” ungkap Sahat.
Lanjut Sahat, sekarang menyisakan 2 gelandangan saja yakni Lina (20) dan Dwi (18). Keduanya mau bekerja sama untuk dilakukan assesmen lanjutan agar bisa mencari tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan.
“Kalau masih di dalam Kota Bengkulu, kita upayakan untuk mereka kembali,” kata Sahat.
BACA JUGA:Terima Kunjungan, Dirjen GTK RI dan GM Harian RB Bincang Strategi Pendidikan di Bengkulu
BACA JUGA:Dewan Terpilih di Bengkulu Tetap Dilantik, Ini Jadwal dan Pertimbangannya
Saat diwawancarai RB, Lina (20) menyebut memilih untuk tetap tinggal di rumah singgah Dinsos, meskipun adik dan teman-temannya sempat mengajak untuk kabur.]
Lina mengatakan ia ingin menetap dan mendapatkan pembinaan demi memperbaiki kehidupan agar tidak menjadi anak jalanan seumur hidupnya, ia juga berharap mendapatkan pekerjaan ataupun penghasilan sendiri.
“Tidak mau kabur, mau punya pekerjaan yang lebih baik,”ungkap Lina.