KORANRB.ID - Kita tentu kerap mendengar bahwa Republik Indonesia pernah dijajah hingga 350 tahun lamanya. Pernyataan bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun adalah mitos sejarah yang sering diulang.
Namun ternyata terungkap fakta bahwa pernyataan tersebut tidaklah sepenuhnya akurat jika dilihat dari perspektif sejarah yang lebih rinci. Ini penjelasannya.
Hal pertama yang tentu harus kita pahami, yakni negara Indonesia belum ada pada masa penjajahan. Sebelum kemerdekaan pada tahun 1945, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia terdiri dari berbagai kerajaan dan kesultanan yang masing-masing memiliki sejarah dan pengalaman kolonial yang berbeda.
Belanda, melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pertama kali tiba di wilayah Nusantara pada tahun 1596, dan VOC baru didirikan pada tahun 1602.
BACA JUGA:Terancam Oleh Manusia! Berikut 6 Fakta Unik Serigala Arab
BACA JUGA:HWBR FC U-14 Mukomuko Melaju ke IDCT Cup Nasional, Wakili Bengkulu
Namun, dominasi Belanda di seluruh wilayah yang kini disebut Indonesia tidak terjadi sekaligus. Pada awalnya, VOC lebih berfokus pada penguasaan wilayah-wilayah tertentu yang strategis untuk perdagangan, seperti Batavia (sekarang Jakarta) dan Maluku, yang dikenal karena rempah-rempahnya.
VOC sendiri bukanlah sebuah pemerintahan kolonial yang formal, melainkan sebuah perusahaan dagang yang memiliki tentara dan hak untuk berperang, membuat perjanjian, dan mendirikan benteng.
Dominasi VOC sebagian besar terbatas pada pantai dan kota-kota pelabuhan, dan mereka harus berhadapan dengan kerajaan-kerajaan lokal yang kuat, seperti Kesultanan Mataram di Jawa atau Kerajaan Gowa di Sulawesi.
Setelah VOC bangkrut pada tahun 1799, wilayah yang sebelumnya dikuasai VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda dan dijadikan bagian dari koloni resmi Hindia Belanda. Namun, kendali Belanda atas seluruh kepulauan Nusantara masih jauh dari kenyataan.
BACA JUGA:6 Kue yang Kerap Ditemui di Acara Nikahan
BACA JUGA:10 Hewan Paling Berbahaya Penunggu Sungai Amazon
Kekuasaan Belanda baru mulai meluas secara signifikan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 melalui serangkaian perang kolonial, seperti Perang Jawa (1825-1830) dan Perang Aceh (1873-1904).
Bahkan setelah kemenangan militer, beberapa daerah tetap sulit dikendalikan dan terus melakukan perlawanan. Aceh, misalnya, dikenal karena perlawanan gigihnya terhadap kolonialisme Belanda.
Jika kita menghitung dari tahun 1596, ketika orang Eropa pertama kali tiba di Nusantara, hingga tahun 1945, ketika Indonesia merdeka, maka rentang waktunya sekitar 350 tahun.